Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren pelemahan harga batubara global, PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) berhasil membukukan volume penjualan batubara sebanyak 1,8 juta ton sepanjang tahun 2019 lalu.
Director & Corporate Secretary FIRE Lyna Elvira mengatakan, jumlah penjualan batubara FIRE tersebut naik sekitar dua kali lipat dibandingkan tahun 2018 silam.
Meski belum diumumkan secara resmi, manajemen FIRE optimistis peningkatan penjualan batubara akan berbanding lurus dengan capaian kinerja keuangan perusahaan ini di tahun lalu.
Baca Juga: Alfa Energi: Pemerintah perlu konsisten jalani rencana perubahan produksi batubara
Berkaca pada kinerja di kuartal tiga lalu, FIRE sanggup mencetak pertumbuhan pendapatan hingga 104,67% (yoy) menjadi Rp 1 triliun. Saat itu pula FIRE mampu meraih laba bersih sebesar Rp 13,53 miliar, setelah di periode yang sama tahun sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 5,22 miliar.
Peningkatan pendapatan dan laba bersih tersebut diperoleh FIRE tatkala emiten ini mampu menjual volume batubara sebesar 1,5 juta ton.
Terlepas dari itu, Lyna menyebut, FIRE hanya akan menargetkan volume penjualan batubara sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini. Target tersebut tentu lebih rendah dibandingkan realisasi penjualan batubara perusahaan di tahun lalu.
Salah satu penyebab FIRE tidak ingin muluk-muluk mengejar volume penjualan adalah kondisi harga batubara dunia yang belum pulih sepenuhnya pada tahun ini.
“Kami lebih mengutamakan stabilitas dan mencari peluang pasar yang masih menguntungkan,” ungkap Lyna, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Topang Kinerja, FIRE Dorong Produksi Batubara Anak Usaha
Ia menuturkan, saat ini FIRE masih berupaya memaksimalkan potensi penjualan batubara di pasar domestik. Ia tidak menyebut secara rinci volume penjualan batubara FIRE yang dialokasikan ke pasar dalam negeri.