kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alhamdulillah, pemain kosmetik akui tren penjualan terus naik usai beri label halal


Minggu, 17 November 2019 / 10:33 WIB
Alhamdulillah, pemain kosmetik akui tren penjualan terus naik usai beri label halal
ILUSTRASI. Gerai produk Dewi Sri Spa dari PT Martina Berto di Jakarta, Rabu (8/12/2010). Industri kosmetik akui tren penjualan terus naik setelah masuk ke segmen muslim dengan menyematkan label halal ke produknya. KONTAN/Daniel Prabowo/08/12/2010


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Begitu juga dengan brand Wardah di bawah naungan PT Paragon Technology & Innovation  yang menjadi pionir industri kosmetik halal di Indonesia. Saat itu di 1995, Wardah sudah menjual produk halal saat belum ada kosmetik halal di pasaran. 

Kendati demikian, empat tahun berselang tepatnya 1999 pabrik Wardah baru mendapat sertifikat halal MUI.  Brand Manager Wardah Cosmetics Shabrina Salsabilla mengakui label halal yang disematkan ke produk Wardah sejak awal berbisnis hingga saat ini menopang penjualan. 

Baca Juga: Percepatan sertifikasi halal bisa dongkrak ekspor Indonesia

"Tren penjualan terus naik, hal ini tentunya tidak hanya karena label halal tapi juga kualitas produk yang terus dijaga agar konsumen tenang," ujarnya. 

Melihat tantangan pasar kosmetik yang semakin ketat karena brand kecantikan banyak yang bersertifikat halal, Shabrina menyatakan akan terus berinovasi dalam menghadirkan produk yang baik. Hal ini dilakukan agar Wardah tetap mempertahankan posisi sebagai market leader

Selain gesit berjualan di Indonesia, Wardah juga tengah melihat potensi pasar muslim lainnya di negeri Jiran alias Malaysia untuk memperluas pangsa pasarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×