kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alibaba catat pendapatan US$ 23,19 miliar hingga 31 Desember 2019


Jumat, 14 Februari 2020 / 19:24 WIB
Alibaba catat pendapatan US$ 23,19 miliar hingga 31 Desember 2019
ILUSTRASI. Kantor Alibaba.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alibaba Group Holding Limited mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal yang berahir 31 Desember 2019. Adapun pendapatan Alibaba tumbuh 38% Year on Year (YoY) menjadi US$ 23,19 miliar dan laba terdilusi per ADS sebesar US$ 2,81 miliar.

Chairman and Chief Executive Officer of Alibaba Group, Daniel Zhang menyebutkan Alibaba Group mencatatkan pertumbuhan yang pesat sepanjang kuartal lalu. Menurutnya capaian tersebut didorong dari perkembangan berbagai lini bisnisnya.

Baca Juga: Alibaba tak ikut program penghubung saham Hong Kong dan China

"Ekonomi digital kami mencapai tingkatan yang baru, dengan kembali mencatatkan rekor baru pada 11.11 Global Shopping Festival untuk para seller dan mitra kami. Investasi yang terus kami tanamkan untuk user engagement, khususnya melalui konten social commerce, berkontribusi pada peningkatan signifikan pada jumlah konsumen aktif tahunan," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Jumat (14/2).

Pihaknya mencatatkan jumlah konsumen aktif tahunan marketplace Alibaba Group di Tiongkok mencapai 711 juta, meningkat sebesar 18 juta dari periode 12 bulan yang berakhir 30 September 2019. 

Kemudian, jumlah konsumen aktif bulanan di mobile (Mobile MAU) marketplace perusahaan di Tiongkok mencapai 824 juta di bulan Desember 2019, meningkat sebesar 39 juta dibanding September 2019.

Selanjutnya pertumbuhan kinerja didorong dari pendapatan bisnis cloud yang tumbuh 62% YoY menjadi US$ 1,5 miliar. Adapun pertumbuhan itu didorong peningkatan kontribusi baik dari bisnis cloud publik dan hybrid.

Baca Juga: Stores and factories in China will remain shut after extended holiday




TERBARU

[X]
×