Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sahid Hotel kembangkan bisnisnya di Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan keberadaan resort bermerek Sahid Osing, perusahaan yakin bisa menambah pendapatan dan meningkatkan pariwisata Banyuwangi.
Direktur Utama Sahid Hotels dan Resort, Hariyadi Sukamdani mengatakan keterlibatan Sahid untuk membangun resor bukan tanpa sebab. Pasalnya, sekitar tahun 2014, di kawasan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, sudah dibangun sebuah resor namun tidak selesai dan tidak terurus.
“Nah, pak Bupati pun meminta ke kami untuk menyelesakan dan mengoperasikannya,” ujar Hariyadi Sukamdani.
Tidak hanya menerima pekerjaan untuk membangun resor layak huni, bagi Hariyadi pekerjaan ini cukup jadi tantangan. Sebab di kawasan Desa Kemiren masih tampak sebagai pemukiman asli suku Osing, suku asli Desa Kemiren. Namun, sayang, Hariyadi tidak mau menyebutkan nilai investasi yang dikeluarkan.
“Proyek dengan Pemerintah Daerah, takut bias dengan yang sudah diinvestasikan dengan Pemerintah dan hitungannya kami bayar sewa,” pungkasnya.
Sahid pun resmi melakukan soft launching pada pertengahan Oktober lalu. Hingga kini, tingkat okupansi kamar mencapai 100%.
“Kami yakin bahwa Pemerintah Daerah punya visi yang kuat untuk majukan pariwisata lewat acara yang digelar. Sehingga kedepan, Banyuwangi bisa menjadi salah satu kabupaten yang maju setelah Badung, Bali,” ungkapnya kepada KONTAN, Senin (13/11).
Sekedar informasi saja, Sahid osing merupakan resor yang menyasar segmen kalangan menengah ke atas. Ada 10 villa dan16 kamar deluxe. Harga yang ditawarkan untuk menginap di kamar deluxe berkisar Rp 650.000 per malam, dan villa sekitar Rp 1,2 juta. Targetnya 20 kamar selalu terisi setiap hari, atau tingkat okupansinya capai 80%.
Ke depannya, Hariyadi berencana untuk mengembangkan Sahid Osing dengan menambah kamar lewat membeli tanah ataupun menggunakan lahan di samping resor yang merupakan milik Pemerintah Daerah.
“Tapi itu masih rencana panjang. Karena yakin dengan kegiatan wisata sebanyak 72 untuk ukuran Kabupaten, dan masyarakat yang sudah teredukasi, visi Pemerintah mengembangkan pariwisata bisa menopang pendapatan daerah juga,” imbuh Hariyadi.
Bicara soal proyeksi pendapatan Sahid Osing, Hariyadi pun tak menjelaskan secara detil. “Bisa lihat tingkat okupansi nanti dikalikan dengan harga villa dan kamar deluxe itu,” sebut Hariyadi.
Sampai akhir tahun ini, PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) sudah membuka hotel di Wakatobi, Jatinangor, Maumere dan Osing, Banyuwangi. Rencananya tahun depan, Sahid Hotel akan menambah hotel di Bogor, Bangka, BSD Serpong dan Bandung.
“Belanja modal untuk bangun hotel pun masih dihitung lagi melihat kondisi perekonomian. Jadi belum bisa prediksi,” tambah Hariyadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News