Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yakni PT Jasamarga Related Business (JMRB) tahun ini fokus memaksimalkan bisnis pengembangan koridor jalan tol atau Toll Corridor Development (TCD).
Direktur Utama JMRB Cahyo Satrio Prakoso mengatakan, pihaknya berfokus pada pengembangan TCD di mana terbagi atas empat segmentasi yaitu TCD dengan fokus kepada Transit Oriented Development (TCD-TOD), TCD dengan fokus kepada Mixed-use Oriented Development (TCD-MOD), TCD dengan fokus kepada Logistics-hub Oriented Development (TCD-LOD) dan TCD dengan fokus kepada Master-developer Oriented Development (TCD-MDOD).
Adapun fokus perusahaan dalam waktu dekat ini adalah menuntaskan TCD Taman Mini yang berupa TCD-TOD dan TCD TB Simatupang yang berupa TCD-MOD.
Baca Juga: Akses keluar tol dalam kota disekat mulai hari ini, catat titiknya
“Segmentasi TCD yang lain sedang dirampungkan business strateginya sehingga korporasi dapat memastikan produk yang fit market,” ungkap dia kepada Kontan.co.id, Minggu (4/7).
Sementara itu, PT JMRB melihat peluang bisnis pengembangan kawasan di sekitar jalan tol yang dibangun oleh Jasa Marga. Sebagai informasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan kelompok usahanya mengelola konsesi jalan tol sepanjang 1.500 kilometer di seluruh Indonesia.
Sampai saat ini, pengembangan kawasan industri dan proyek properti telah bekerja sama antara lain dengan PT Sentraloka Adyabuana dan PT Pupuk Kujang dan perusahaan lainnya.
“Namun saat ini sedang melakukan kajian-kajian untuk kawasan industri di Ruas Cikampek Selatan. Pembangunan Kawasan Industri diharapkan akan dimulai pembangunannya di tahun depan dan diharapkan rampung dalam waktu 2-3 tahun,” ujar dia.
Cahyo menilai tingkat uncertainty dalam bisnis pengembangan kawasan sangat bergantung kepada demand dari market. Untuk itu perusahaan masih menyusun target pertumbuhan bisnis untuk ke depannya sambil melihat pergerakan dan tren di pasar.
“Namun secara normatif minimal pertumbuhan bisnis JMRB di atas pertumbuhan GDP Indonesia,” ungkapnya.
Adapun untuk belanja modal di seluruh proyek yang disusun dalam portofolio JMRB masih di evaluasi sampai saat ini.
Baca Juga: Strategi Jasa Marga (JSMR) kerek kinerja pada tahun ini
Namun untuk TCD TMII dan TCD TB Simatupang pihaknya meminimalkan pengguna equity perusahaan dan memaksimalkan funding proyek dari skema utang atau debt yang dikarenakan cost of debt di mana saat ini dinilai sangat menarik dan pre-sale dari produk yang dihasilkan.
Selain pengembangan TCD, JMRB juga manfaatkan koridor jalan tol untuk peluang bisnis lainnya seperti sarana media periklanan dan utilitas macam fiber optic, pipa minyak, pipa gas, serta pengelolaan dan pengembangan rest area dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
“Karena tingkat uncertainty pada bidang properti tahun ini masih tinggi akibat pandemi yang masih berlangsung dan rendahnya demand dari pasar,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News