Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
“Namun saat ini sedang melakukan kajian-kajian untuk kawasan industri di Ruas Cikampek Selatan. Pembangunan Kawasan Industri diharapkan akan dimulai pembangunannya di tahun depan dan diharapkan rampung dalam waktu 2-3 tahun,” ujar dia.
Cahyo menilai tingkat uncertainty dalam bisnis pengembangan kawasan sangat bergantung kepada demand dari market. Untuk itu perusahaan masih menyusun target pertumbuhan bisnis untuk ke depannya sambil melihat pergerakan dan tren di pasar.
“Namun secara normatif minimal pertumbuhan bisnis JMRB di atas pertumbuhan GDP Indonesia,” ungkapnya.
Adapun untuk belanja modal di seluruh proyek yang disusun dalam portofolio JMRB masih di evaluasi sampai saat ini.
Baca Juga: Strategi Jasa Marga (JSMR) kerek kinerja pada tahun ini
Namun untuk TCD TMII dan TCD TB Simatupang pihaknya meminimalkan pengguna equity perusahaan dan memaksimalkan funding proyek dari skema utang atau debt yang dikarenakan cost of debt di mana saat ini dinilai sangat menarik dan pre-sale dari produk yang dihasilkan.
Selain pengembangan TCD, JMRB juga manfaatkan koridor jalan tol untuk peluang bisnis lainnya seperti sarana media periklanan dan utilitas macam fiber optic, pipa minyak, pipa gas, serta pengelolaan dan pengembangan rest area dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
“Karena tingkat uncertainty pada bidang properti tahun ini masih tinggi akibat pandemi yang masih berlangsung dan rendahnya demand dari pasar,” tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News