Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sebelum, penyerahan tahap pertama lakom tersebut dilakukan, Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang beranggotakan 12 orang sudah melakukan penilaian langsung di lahan kompensasi Bondowoso selama lima hari pada 7-12 Juli 2020 lalu.
Penilaian berlangsung di tujuh wilayah: Andungsari, Cangkring, Solor 1, Solor 2, Bandilan, Gentong, dan Plalangan. Aspek yang diperhatikan dalam penilaian tersebut antara lain meliputi luas tanaman, jumlah dan jenis tanaman, persentase tumbuh tanaman.
Dari penilaian yang dilakukan, tim penilai memperoleh kesimpulan bahwa persentase tumbuh tanaman di lahan kompensasi Bondowoso sangat baik, yakni mencapai 100 persen. Adapun tanaman yang digunakan untuk reboisasi antara lain adalah sengon buto, jati, sonokeling, mahoni, kesambi, asam, pinus, mindi, gmelina, randu, salam, alpukat, durian, dan akasia.
“Hasil penanaman reboisasi pada lahan kompensasi Bumi Suksesindo seluas 100,32 ha dapat diserahkan kepada Pengelola Kawasan Hutan untuk pengelolaan lebih lanjut,” tulis Tim KLHK dalam berita acara hasil penilaian.
Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) targetkan produksi emas 195.000 ounce tahun ini
Ke depan, BSI masih akan melakukan penyerahan lakom seluas 1.385 hektare di Sukabumi sebelum akhir tahun ini. Selain itu, BSI juga bakal menyerahkan lakom dengan luas total 2.038 hektare di Banyuwangi. Luas tersebut melebihi total kewajiban lakom di Banyuwangi yang musti diserahkan oleh BSI.
Asal tahu saja, BSI saat ini memegang IPPKH seluas 992 ha di Banyuwangi. Dengan demikian, berdasarkan aturan yang ada, BSI hanya memiliki kewajiban untuk menyerahkan lakom seluas 1.984 ha dari lahan di Banyuwangi.
Selanjutnya: Saham emiten batubara mulai membara, saham emas terkulai lemas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News