kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggaran Restrukturisasi Mesin Tekstil Rp 144,5 Miliar Tahun Ini


Kamis, 28 Januari 2010 / 12:35 WIB
Anggaran Restrukturisasi Mesin Tekstil Rp 144,5 Miliar Tahun Ini


Reporter: Raymond Reynaldi |

JAKARTA. Sepanjang tahun 2007 hingga 2009, pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) telah membelanjakan dana sebesar Rp 4,9 triliun untuk merestrukturisasi mesin-mesin pabriknya. Dana yang dirogoh dari kocek masing-masing pelaku industri tekstil tersebut digunakan untuk pengadaan mesin baru. Misalnya, mesin tenun, pemintalan, jahit, dan mesin celup.

Menurut Direktur Industri TPT Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Arryanto Sagala, tahun ini, investasi mesin akan bertambah Rp 1,5 triliun. Sebagai stimulan, Kementrian Perindustrian telah menyiapkan dana subsidi Rp 144,35 miliar kepada pelaku industri tekstil yang membutuhkan. "Stimulan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan investasi mesin TPT baru mengikuti target tahun ini," kata Arryanto, Rabu (27/1).

Bila dibandingkan dengan anggaran subsidi restrukturisasi mesin sepanjang 2007-2009, alokasi 2010 tersebut terbilang menyusut. Pasalnya, pada awal program restrukturisasi mesin di tahun 2007, Kemenperin menyiapkan dana Rp 255 miliar, lalu naik menjadi Rp 330 miliar di 2008.

Namun, memasuki tahun ketiga pada 2009, dana subsidi restrukturisasi mesin tekstil menyusut menjadi Rp 240 miliar. Menurut Arryanto, bujet itu menyusut karena daya serap pelaku industri tekstil masih kecil, yakni hanya mencapai 61% dari target pemerintah.

Meskipun demikian, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno memastikan, minat investasi pelaku industri tekstil tetap besar meski dana stimulan pemerintah tidak terserap optimal.

Benny berharap, pemerintah meneruskan program restrukturisasi untuk meningkatkan daya saing sektor tekstil di tengah era perdagangan bebas. "Selama berjalannya program ini, banyak mesin yang sudah mengalami peremajaan seperti tenun, pintal, jahit, dan celup," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×