CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.797   80,00   0,50%
  • IDX 7.291   -92,87   -1,26%
  • KOMPAS100 1.125   -12,93   -1,14%
  • LQ45 892   -9,36   -1,04%
  • ISSI 221   -3,14   -1,40%
  • IDX30 460   -3,59   -0,78%
  • IDXHIDIV20 556   -4,15   -0,74%
  • IDX80 129   -1,23   -0,94%
  • IDXV30 139   0,16   0,11%
  • IDXQ30 154   -0,89   -0,57%

Angkasa Pura I bidik tiga bandara perintis


Selasa, 07 Oktober 2014 / 10:18 WIB
Angkasa Pura I bidik tiga bandara perintis
ILUSTRASI. OJK berkomitmen untuk terus mendorong kegiatan literasi keuangan syariah kepada masyarakat termasuk di sektor pasar modal. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Satu persatu nama calon investor pengelola bandara perintis yang ditender Kementerian Perhubungan (Kemhub) tahun depan mulai terkuak. Seperti perusahaan pengelola bandara plat merah, PT Angkasa Pura (AP) I. 

Menurut Farid Indra Nugraha, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, mereka akan mengkaji begitu tender dibuka. Ini untuk mengetahui bentuk penawaran yang diajukan seperti apa. 

Yang jelas, perusahaan plat merah ini langsung kepincut ketika mendapat informasi ada lelang bandara perintis. "Kami sudah melirik Bandara Berau, Bandara Tarakan dan Bandara Labuan Bajo," kata dia ke KONTAN, Senin (6/10) sambil menegaskan bahwa informasi ketertarikan AP I ke Bandara Tanjung Karang adalah informasi yang salah.

Bila terpilih, AP I bakal membangun bandara dengan fasilitas terkini. Perusahaan ini juga bertindak sebagai pengelola bandara. Baru setelah bandara tersebut mapan, AP I bakal menawarkan kepada mitra strategis sebagai pengelola bandara. 

Jangka waktu kontrak bisnis antara 20 tahun sampai 30 tahun. Hingga kini, AP I belum bersedia membeberkan siapa-siapa saja calon mitra strategis yang dibidik. "Masih jauh, tapi sudah kami kaji dan evaluasi dari sekarang," katanya.

Farid menilai ketiga bandara incaran AP I tersebut diklaim sebagai bandara yang punya potensi bisnis yang menjanjikan cuan. Soalnya, ketiga bandara tersebut punya magnet bisnis utama, yaitu berada di wilayah yang punya potensi sektor pariwisata.  Otomatis bisa menjadi daya tarik para pelancong lokal atau internasional yang berujung ke pendapatan bisnis perusahaan ini. 

Misalnya Bandara Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mulai dipadati pengunjung yang ingin menikmati wisata di wilayah NTT dan wilayah lainnya. "Aksesnya ke Mataram dan Bali tinggi, ini akan menjadi satu paket penawaran yang akan kami jual ke mitra bisnis kami nantinya," tambah dia.

Bisa saja AP I menjajakan paket wisata Labuan Bajo–Bali–Mataram. Ia yakin paket wisata seperti ini bakal menarik minat pelancong dan tentunya investor pun menjadi kepincut menanamkan modal di Labuan Bajo.

AP I berharap, pendapatan dan kinerja perusahaan bisa membumbung tinggi. Sayang, manajemen AP I tak merinci target pertumbuhan dan pendapatan tahun ini. "Tapi tidak terlalu muluk dulu targetnya, yang jelas kami tetap optimistis," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×