kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Antisipasi dampak krisis, produsen sepatu jajaki pasar ekspor baru


Selasa, 25 Oktober 2011 / 22:15 WIB
Antisipasi dampak krisis, produsen sepatu jajaki pasar ekspor baru
ILUSTRASI. Campina. KONTAn/Muradi/2014/12/25


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Produsen sepatu di dalam negeri sedang menjajaki pasar ekspor baru ke Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Hal itu dilakukan menyusul krisis ekonomi yang terjadi di negara tujuan ekspor utama, yaitu Amerika Serikat dan Uni Eropa. Apalagi, importir dari Eropa meminta diskon sekitar 10% hingga 15%.

Penasehat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Djimanto mengatakan, Aprisindo bekerjasama dengan pemerintah melakukan roadshow ke beberapa negara untuk mengantisipasi dampak krisis ekonomi itu. "Kami berusaha membuka pasar baru atau meningkatkan pasar di negara
berpotensi," kata Djimanto, Selasa (25/10).

Negara yang ditargetkan bisa menjadi tujuan ekspor sepatu, antara lain Abu Dhabi, Afrika dan Amerika Latin. Pasar ekspor baru dinilai sangat penting seiring penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor utama. Produsen sepatu di dalam negeri juga masih bernegosiasi dengan importir dari Eropa mengenai permintaan diskon karena adanya kekhawatiran penurunan daya beli di sana.

Djimanto bilang, akibat dari krisis global, order ekspor tahun depan juga belum bisa dipastikan. Padahal biasanya bulan Oktober, asosiasi sudah bisa menghitung ekspor tahun depannya. Order sendiri biasanya dilakukan tiga bulan sebelum shipment. Namun untuk pengiriman Januari tahun depan hingga saat ini juga belum bisa dipastikan. Demikian juga dengan komitmen ekspor tahun depan.

Ketua Aprisindo, Edy Wijanarko menyebut, permintaan diskon dari Eropa tidak akan dipenuhi. Lagipula, dia optimis Eropa masih tetap mengambil
sepatu dari Indonesia karena akan lebih mahal jika impor dari negara lain termasuk China. "Order turun saja sudah memukul industri, apalagi
kalau ada diskon," tukasnya.

Edy optimis, ekspor sepatu tahun depan masih akan bertumbuh meskipun tidak sebesar tahun ini. Selain menyasar pasar ekspor baru di Timur Tengah dan Afrika, juga akan memaksimalkan pasar dalam negeri

Sekedar catatan, ekspor sepatu tahun ini diperkirakan akan mencapai US$ 3,2 miliar. Hingga September kemarin, total ekspor sudah mencapai US$ 2,5 miliar, melebihi total ekspor tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×