kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.499   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.699   70,40   0,92%
  • KOMPAS100 1.077   10,50   0,99%
  • LQ45 782   12,20   1,58%
  • ISSI 264   0,53   0,20%
  • IDX30 406   6,07   1,52%
  • IDXHIDIV20 472   4,64   0,99%
  • IDX80 119   1,25   1,07%
  • IDXV30 129   -1,04   -0,80%
  • IDXQ30 132   1,79   1,38%

Antisipasi Kelangkaan Stok, Kementerian ESDM Minta Data Penjualan BBM SPBU Swasta


Rabu, 10 September 2025 / 17:31 WIB
Antisipasi Kelangkaan Stok, Kementerian ESDM Minta Data Penjualan BBM SPBU Swasta
ILUSTRASI. SPBU BP di kawasan BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta seluruh badan usaha pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta untuk menyerahkan data kebutuhan dan penjualan BBM./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/08/2025.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta seluruh badan usaha pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta untuk menyerahkan data kebutuhan dan penjualan BBM. Hal ini ditempuh untuk mengantisipasi potensi kelangkaan pasokan di tengah meningkatnya konsumsi tahun ini.

Hal disampaikan usai menggelar pertemuan dengan pengelola SPBU swasta di kantor Kementerian ESDM untuk mendengarkan masukan terkait pasokan BBM pada Selasa (10/9/2025).

"Jangka pendek kita minta data dari seluruh badan usaha Mengenai keperluannya berapa dan masukannya seperti apa aspek tersebut lalu akan kami olah lagi," kata Laode Sulaeman, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (10/9/2025).

Baca Juga: Bos SPBU BP-AKR Buka Suara Soal Opsi Pembelian BBM dari Pertamina

Menurutnya kementerian memberi tenggat waktu sekitar satu minggu agar data segera disampaikan. Data tersebut nantinya akan menjadi dasar pemerintah dalam menentukan skema pasokan BBM untuk SPBU swasta, termasuk opsi pembelian BBM dari kilang Pertamina.

Sejauh ini, Kementerian ESDM telah memberikan tambahan kuota impor BBM sebesar 10% kepada SPBU swasta pada tahun 2025 dibanding tahun sebelumnya. Namun, lonjakan konsumsi di sejumlah SPBU swasta membuat penyaluran pasokan tetap belum memadai. Selama kurang lebih dua pekan ini, beberapa jenis BBM di Shell dan BP-AKR mengalami kekosongan.

Laode menegaskan pemerintah masih menunggu data resmi dari badan usaha sebelum mengambil keputusan lebih jauh.

"Saya sudah sampaikan bahwa kami sedang menunggu data. Tadi kami minta besok, belum sanggup dikasih datanya. Jadi kita tunggu aja dulu," ungkapnya.

Baca Juga: Respon Kelangkaan BBM Non Subsidi, BPKN Minta Pemerintah Tunda Skema Impor Baru

Sebelumnya, Kementerian ESDM memastikan tidak ada tambahan impor BBM SPBU swasta pada tahun ini. Jika SPBU membutuhkan pasokan BBM, kebutuhan pasokan akan dipenuhi melalui sinkronisasi dengan Pertamina. Sinkronisasi dilakukan dengan mengoptimalkan kapasitas kilang dalam negeri milik Pertamina. 

Adapun, PT Pertamina Patra Niaga mengklaim stok bahan bakar minyak (BBM) aman jika pengelola SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina.Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth Marchelino Verieza mengatakan, prinsipnya Pertamina sebagai badan usaha berkomitmen melayani masyarakat dan mengikuti arahan dari pemerintah.

"Untuk ketersediaan stok saat ini dalam kondisi aman," kata Roberth saat dihubungi Kontan, Rabu (10/9/2025).

Selanjutnya: Bos SPBU BP-AKR Buka Suara Soal Opsi Pembelian BBM dari Pertamina

Menarik Dibaca: 16 Cara Sederhana untuk Menghilangkan Stres Menurut Riset

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×