Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEKASI. Perusahaan distribusi produk farmasi, PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) terus memperkuat lini distribusinya di berbagai daerah di Indonesia. Tantangan yang dihadapi lumayan besar, lantaran infrastruktur dan akses transportasi di negeri ini belum saling terhubung.
Namun demikian, Christophe Piganiol, Presiden Direktur APL mengatakan perseroan melihat daya tarik negara ini dengan populasi yang besar menjadikannya sebagai pasar farmasi potensial.
Baca Juga: Anugrah Pharmindo rampungkan gudang senilai Rp 300 miliar
Saat ini perusahaan telah memiliki 1 National Distribution Center (NDC) berskala masif serta didukung 26 gudang farmasi yang tersebar di 26 kota besar di Indonesia.
Jumlah tersebut dirasa cukup untuk masa yang akan datang. "Menambah gudang lagi tampaknya belum begitu urgent. Sekarang bagi kami, bagaimana pengiriman bisa optimal dan efisien ke tangan pelanggan," sebut Christophe usai seremoni peresmian NDC baru, Senin (3/2).
Saat ini mayoritas prinsipal produk farmasi yang menggunakan jasa APL mayoritas dari perusahaan multinasional atau produk impor. Dari 60-70 prinsipal yang dilayani APL, sekitar 80% berasal dari perusahaan multinasional tersebut.
Baca Juga: Ini dia saham emiten menengah yang punya prospek positif
Christophe mengklaim, dari pasar obat-obatan dengan brand-brand global yang ada di Indonesia APL menguasai lebih dari 50% distribusinya. Sedangkan prinsipal dari produsen obat lokal terbilang masih rendah hanya 20% saja.
Perusahaan sebenarnya berniat menggapai porsi pasar distribusi obat, hanya saja iklim usaha farmasi di Indonesia sedikit berbeda dibandingkan negara-negara lainnya. "Kalau disini produsen farmasi biasanya sudah punya perusahaan logistik atau distribusinya sendiri," terang Christophe.
Meski demikian APL tetap menggenjot potensi market dari prinsipal produk farmasi lokal, dengan cara terus meningkatkan kualitas layanan pergudangannya. Dimana perusahaan saat ini perusahaan telah menjangkau lebih dari 25.000 pelanggan diberbagai apotek dan ritel seluruh Indonesia.
Baca Juga: BPS: Produksi industri manufaktur kuartal IV-2019 tumbuh 3,62%
Apalagi APL telah mengoperasikan gudang besar NDC nya yang merupakan gudang terbesar yang dimiliki Zuellig Pharma Group, sebagai pemegang mayoritas saham perusahaan.
Sekadar informasi, APL dibentuk dari joint venture antara Zuellig Pharma dengan Anugerah Corporation yang masing-masing menggenggam saham 70% dan 30%.
Zuelling Pharma dikenal sebagai perusahaan pendistribusian obat dan farmasi skala multinasional. Grup usaha ini kebanyakan beroperasi di regional Asia dengan kantor pusat di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News