kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AP I pastikan penerapan protokol kesehatan di bandara kelolaannya pada libur Nataru


Minggu, 06 Desember 2020 / 17:55 WIB
AP I pastikan penerapan protokol kesehatan di bandara kelolaannya pada libur Nataru
ILUSTRASI. Calon penumpang antre untuk?lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/10/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat di 15 bandara kelolaan pada masa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Hal tersebut dilakukan seiring dengan penyiapan Posko Terpadu Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru 2020 di 15 bandara kelolaan, yang beroperasi selama 18 hari terhitung sejak 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pihaknya akan terus memastikan penerapan protokol kesehatan dengan ketat pada masa libur Natal dan Tahun Baru nanti.

Menurutnya, meski terdapat pengurangan jumlah hari libur akhir tahun 2020 sesuai dengan keputusan Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri PAN RB, namun terdapat potensi peningkatan trafik penumpang dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.

Baca Juga: Trafik penerbangan di 15 bandara Angkasa Pura I naik 29% pada November 2020

"Oleh karena itu, Angkasa Pura I melakukan koordinasi yang ketat dengan seluruh stakeholder terkait melalui Posko Monitoring Angkutan Natal dan Tahun Baru 2020-2021 untuk memastikan implementasi protokol kesehatan secara ketat, selain untuk memonitor tren trafik dan menjaga kelancaran juga kenyamanan penumpang," katanya dalam keterangan pers, Minggu (6/12).

Adapun bentuk upaya memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat di area bandara pada masa libur akhir tahun yaitu patroli petugas untuk memantau penerapan jaga jarak minimal 2 meter pada area check-in counter, security checkpoint, imigrasi, boarding lounge, garbarata, area baggage claim serta area tunggu transportasi publik.

Selain itu, dilakukan juga pembersihan pada fasilitas-fasilitas yang biasa disentuh oleh pengguna jasa. Pembersihan dilakukan secara berkala dengan menggunakan cairan disinfektan. "Petugas Angkasa Pura I juga akan terus memastikan ketersediaan hand sanitizer di area bandara dan berbagai kegiatan lain yang termasuk dalam protokol kesehatan bandara yang dibuat perusahaan," katanya.

Penggunaan teknologi juga dilakukan melalui Airport Operation Control Center yang berfungsi untuk mengendalikan dan memonitor operasional bandara secara realtime dan memastikan penerapan protokol kesehatan diaplikasikan dengan efektif. Selain itu diterapkan juga virtual customer service, dan boarding pass scanner.

Puncak arus mudik dan arus balik libur Natal diprediksi terjadi pada 23 Desember dan 27 Desember 2020. Sedangkan puncak kepadatan arus mudik dan arus balik libur Tahun Baru diprediksi terjadi pada 30 Desember 2020 dan 3 Januari 2021. 

Baca Juga: Dongkrak kinerja, Temas (TMAS) berencana tambah 7 unit kapal baru pada 2021

Pada masa Posko Monitoring Angkutan Natal dan Tahun Baru ini, trafik penumpang diprediksi mencapai 2,3 juta - 2,5 juta orang, turun sekitar 45% dari 4,6 juta penumpang dibanding trafik penumpang pada masa Posko Libur Natal dan Tahun Baru awal 2020.

Selama Angkutan Natal dan Tahun Baru, Angkasa Pura I juga akan melakukan penyesuaian jam operasi bandar udara terhadap perpanjangan operasional penerbangan untuk mengakomodir extend dan extra flight.

Untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan udara, Angkasa Pura I juga telah menyediakan fasilitas rapid test di 11 bandaranya dengan biaya di 8 bandara besar yang hanya sebesar Rp 85.000 per 14 September lalu. "Fasilitas ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan udara pada masa adaptasi kebiasaan baru," ujar Faik.

Penyediaan fasilitas rapid test ini juga dilakukan dengan konsistensi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di bandara sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan perjalanan udara melalui bandara-bandara Angkasa Pura I.

Angkasa Pura I terus mengampanyekan keamanan dan konsistensi penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di bandara serta mengimbau masyarakat yang melakukan perjalanan udara untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan sejak tahap pre hingga post-journey.

Selanjutnya: Grup Telkom ekspansi ke bisnis transportasi online di Timor Leste

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×