Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Angkasa Pura II (Persero) untuk kembangkan smart airport, airport city dan lainnya membutuhkan belanja modal alias capital expenditure (capex) yang tidak sedikit. Sampai dengan tahun 2021 mendatang, setidaknya AP II akan membutuhkan dana investasi mencapai Rp 85 triliun.
Muhammad Awaluddin, Direktur Utama AP II mengatakan, tahun ini capex perusahaannya sebesar Rp 12 triliun. Jumlah tersebut masih tergolong kecil, sebab dengan rencana strategis ke depan untuk backlog jumlah penumpang setiap tahun perlu investasi besar untuk memenuhi demand yang terus meningkat.
Sampai akhir tahun ini, dirinya memprediksi traffic penumpang akan menembus level 104 juta penumpang dibandingkan tahun lalu yang hanya 95 juta penumpang. Sedangkan pada tahun depan, jumlah traffic penumpang di bandara-bandara milik AP II akan meningkat sampai 115 juta penumpang.
"Proyek sepanjang 2017 hingga 2021 butuh capex hampir Rp 85 triliun untuk kebutuhan 13 bandara dan plus bandara baru dan lainnya," ujarnya, Selasa (5/11).
Sebanyak Rp 69 triliun dari capex tersebut akan digunakan AP II untuk strategic investment jangka panjang. Sedangkan sebanyak Rp 10 triliun- Rp 11 triliun akan digunakan untuk pengembangan bandara-bandara yang ada. Hal ini untuk mengejar backlog kapasitas 25 juta penumpang yang saat ini masih coba diatasi.
Dirinya mencontohkan bahwa saat ini kapasitas Bandara Soekarno Hatta sudah mencapai 60 juta penumpang tahun ini. Sedangkan pada tahun 2021 mendatang, diperkirakan akan mencapai 100 juta penumpang. Oleh karena itu butuh bandara-bandara yang representatif untuk bisa mengurangi beban dari Bandara Soekarno Hatta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News