kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AP II optimis pembentukan holding kian memberikan nilai tambah bagi tiap anggota


Minggu, 08 November 2020 / 20:20 WIB
AP II optimis pembentukan holding kian memberikan nilai tambah bagi tiap anggota
ILUSTRASI. Bandara Soekarno-Hatta. KONTAN/Baihaki/14/7/2020


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) optimistis holding BUMN Pariwisata dan Pendukung dapat membantu industri lebih cepat bangkit kembali setelah terhantam keras pandemi Covid-19.

VP of Corporate Communication Angkasa Pura II (AP II) Yado Yarismano menyebutkan saat ini mayoritas perjalanan udara hingga 78,5% adalah dalam rangka wisata yang memiliki kolaborasi antarmata rantai pariwisata yakni 3A: Accesibilities (aksesibilitas), amenities (fasilitas), attraction (daya tarik).

"Dengan adanya holding ini koordinasi antar anggota holding menjadi lebih baik karena holding ini adalah berdasarkan ekosistem pariwisata dan transportasi udara yang saling mendukung," ujarnya kepada kontan.co.id, Minggu (8/11). 

Adapun induk Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung adalah PT Survai Udara Penas dengan anggota holding PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, Garuda Indonesia (Accessibilities). Lalu Inna Hotels & Resorts dan Sarinah (Amenities), serta Indonesia Tourism Development Corporation dan Taman Wisata Candi (Attractions). 

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kolaborasi di dalam holding dapat mengakselerasi pertumbuhan BUMN terkait dalam menghadapi COVID-19 dan pada masa pemulihan. Menurutnya, holding menciptakan koordinasi tunggal dalam pengembangan masterplan dan mengintegrasikan keunggulan masing-masing BUMN dalam ekosistem holding ini, sehingga potensi yang ada dapat dioptimalkan guna memajukan industri pariwisata di Indonesia.

Baca Juga: Industri penerbangan diterpa pandemi Covid-19, bagaimana nasib bandara?

Perusahaan juga mengamini bahwa melalui pembentukan holding ini akan memberikan dorongan bagi kinerja perusahaan dan anggota lainnya setelah dihantam Covid-19. "Tentu saja, dengan adanya holding ini akan memberikan added value kepada masing-masing anggota holding," kata Yado.

Adapun bagi PT Angkasa Pura II sendiri, manfaat holding ini adalah mendorong optimalisasi manajemen portofolio, standar pelayanan dan operasional yang lebih baik, memperluas peluang ekspansi, memaksimalkan pengembangan konektivitas nasional dan global, serta meningkatkan kapasitas SDM. Lebih lanjut, holding ini dinilai merupakan pionir holding BUMN berbasis ekosistem di Indonesia. 

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung ini juga sejalan dengan transformasi tahap kedua PT Angkasa Pura II yakni Second Curve Transformation 2020 – 2024 khususnya terkait dengan Business & Portfolio Transformation. 

Airport Business Ecosystem

Pada Second Curve Transformation ini, AP II meningkatkan kapasitas untuk dapat menghidupkan ekosistem bisnis. Arena AP II semakin luas dan tidak hanya terkait operasional bandara, tetapi menjadi keseluruhan Airport Business Ecosystem.

Contohnya portofolio digital seperti e-payment dan big data, lalu portofolio consumable seperti Food & Beverages, hingga portofolio entertainment seperti event, edutainment, showbiz. Perusahaan juga akan memperkenalkan portofolio di sektor hospitality, healthy, dan learning.

PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara yang nantinya rencana pengembangan jaringan, operasional, layanan, dapat dikolaborasikan dengan bandara lain di bawah PT Angkasa Pura I, lalu dengan rute penerbangan yang dimiliki PT Garuda Indonesia Tbk (Garuda Indonesia dan Citilink) serta layanan lain dari Inna, Sarinah dan program yang dimiliki ITDC dan TWC.

Selanjutnya: 8 Bandara akan jadi bandara domestik, operator bandara siap mendukung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×