kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apartemen Premium Laris, Pengembang Agresif Ekspansi


Jumat, 19 Maret 2010 / 10:11 WIB
Apartemen Premium Laris, Pengembang Agresif Ekspansi


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. Kondisi ekonomi dan daya beli konsumen kelas menengah atas yang stabil membuat para pengembang apartemen premium tak ragu melakukan ekspansi.

Grup Lippo, misalnya. Penjualan apartemen di superblok St Moritz yang terletak di kawasan Jakarta Barat laris manis. Dalam 1,5 tahun sejak dipasarkan pada 2008, penjualan proyek ini kini telah mencapai 100%. Padahal di tiga unit tower yang dipasarkan itu terdapat sedikitnya 494 unit apartemen. Dan, di akhir 2009, stok apartemen masih tersisa 30%.

Chief Executive Officer (CEO) St Moritz Michael Riady mengatakan, saat pertama kali dipasarkan Agustus 2008, pihaknya mematok harga mulai Rp 12,5 juta per meter persegi. Sekarang, harganya sudah Rp 14 juta per meter persegi. Karenanya, "Total penjualan apartemen dari tiga menara tersebut mencapai Rp 1 triliun," ujar Direktur St Moritz Budhi Gozali, kemarin (18/3).

Menurut Budhi tingginya permintaan pasar membuat Grup Lippo memutuskan segera meluncurkan menara baru. Tower bernama The New Royal : Limited Edition Series tersebut menawarkan jumlah apartemen yang terbatas dibandingkan beberapa tower yang telah ada sebelumnya. "Hanya ada 180 unit atau lebih sedikit 20% dari tower yang ada sebelumnya," kata Edhi Sutanto, Direktur Pemasaran St Moritz.

Dengan kisaran harga Rp 1,5 miliar - Rp 2 miliar per unit, St.Moritz memasarkan apartemen seluas 82 meter persegi hingga 112 meter persegi. Apartemen ini dilengkapi dengan private lift. Budhi yakin, penjualan apartemen masih akan terus bersinar tahun ini. Apalagi, penguatan Rupiah semakin menambah percaya diri konsumen untuk berinvestasi.

Optimisme serupa ditunjukkan pengembang super blok Central Park, Podomoro City. Alvin Andronicus, General Manager Marketing Podomoro City mengatakan, penjualan apartemennya tak kalah cemerlang. "Dari 6.000 unit yang ada di 10 tower yang telah dibangun penjualan sudah mencapai 70%," kata Alvin.

Makanya, Podomoro kini sedang menggenjot pembangunan lima tower lagi yang berisi 2.500 unit apartemen. Menurut riset PT Procon Indah, hingga akhir 2011, pasokan apartemen di Jakarta akan mencapai 11.080 unit. "Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik akan mengimbangi pasokan itu," kata Managing Director PT Procon Indah Hendra Hartono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×