kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

APBI Gandeng Pertamina dan Kemenperin dalam Pemberdayaan Perkebunan Karet Nasional


Selasa, 29 Agustus 2023 / 20:13 WIB
APBI Gandeng Pertamina dan Kemenperin dalam Pemberdayaan Perkebunan Karet Nasional


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

Enam Negara produsen karet terbesar dunia didominasi oleh negara dalam kawasan Asia Tenggara. Negara-negara tersebut memberikan total kontribusi rata-rata produksi karet mencapai 79,91%.

"Indonesia adalah salah satu negara penghasil karet terbesar dunia. Besarnya produksi domestik membuat komoditas karet menjadi salah satu andalan ekspor nasional," sambungnya.

Amerika dan Jepang merupakan negara tujuan ekspor karet remah (crumb rubber) terbesar bagi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor karet remah Indonesia mencapai 2,09 juta ton sepanjang Januari-November 2021.

Baca Juga: APBI Menilai Aturan DHE SDA Tidak Memberatkan Industri Ban

Nilai tersebut hanya tumbuh 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya seberat 2,01 juta ton. Sementara total nilai ekspor karet remah senilai US$ 3,56 miliar sepanjang periode Januari-November 2021.

Nilai tersebut tumbuh 36,38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya hanya US$ 2,61 miliar. Naiknya harga karet di pasar global membuat nilai ekspor karet naik cukup signifikan.

Berikut 10 negara yang menjadi tujuan ekspor karet remah terbesar bagi Indonesia periode Januari-November 2021:

1.Amerika Serikat senilai US$ 840,22 juta, tumbuh 60,31%.

2.Jepang senilai US$ 739,84 juta, tumbuh 62,73%.

3.India senilai US$ 270,09 juta, tumbuh 29,32%.

4.Tiongkok senilai US$ 259,65 juta, turun 27,21%.

5.Korea Selatan senilai US$ 227,91 juta, naik 32,29%.

6.Turki senilai US$ 121,05 juta, tumbuh 26,25%.

7.Brasil senilai US$ 112,05 juta, tumbuh 62,29%.

8.Kanada senilai US$ 109,79 juta, tumbuh 25,96%.

9.Rusia senilai US$ 78,06 juta, tumbuh 196,79%.

10. Belgia senilai US$ 65,52 juta, tumbuh 140,36%.

Baca Juga: Kelangkaan Ban Alat Berat Hantui Kontraktor Tambang, Produksi Batubara Bisa Terganggu

Nilai ekspor karet remah kesepuluh negara tersebut mencapai US$ 2,83 miliar sepanjang periode Januari-November tahun lalu. Nilai tersebut mencapai 79,4% dari total nilai ekspor. Data tersebut menunjukkan Indonesia masih memiliki potensi besar pada perkebunan karet.

"Jangan sampai para petani membunuh habis tanaman karetnya karena hasil penjualan tidak mampu menutupi biaya produksi," ujar Aziz Pane.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×