kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apexindo Pratama (APEX) optimistis cetak pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini


Jumat, 24 September 2021 / 18:29 WIB
Apexindo Pratama (APEX) optimistis cetak pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini
ILUSTRASI. Apexindo Pratama Duta (APEX) optimistis mempu mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) masih optimistis bisa mengejar pertumbuhan pendapatan dan laba bersih untuk tahun buku 2021.

General Manager Corporate Finance & Investor Relations APEX, Pretycia Darma berujar, APEX melihat bahwa prospek bisnis di semester kedua tahun ini lebih baik dibanding semester pertama. Optimisme ini salah satunya berdasar pada adanya kontrak-kontrak pemboran yang saat ini sedang berjalan.

“Seluruh armada rig lepas pantai (offshore) Perseroan saat ini telah terikat kontrak,” kata Pretycia kepada Kontan.co.id, Jumat (24/9).

Sebelumnya, APEX memang baru mendapat kontrak baru pada Juni 2021 lalu. Kontan.co.id mencatat, emiten jasa pemboran darat dan lepas pantai tersebut  ditunjuk sebagai pemenang tender pengadaan barang/jasa dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)  untuk pekerjaan pengeboran laut senilai US$ 49,2 juta di wilayah Lepas Pantai Mahakam, Kalimantan Timur pada 7 Juni 2021.

Baca Juga: Kinerja Apexindo Pratama (APEX) di kuartal II 2021 bakal didukung kontrak-kontrak ini

Kontrak anyar ini berdurasi 30 bulan dengan rincian dari 12 bulan initial, 6 bulan optional dan 12 bulan optional. Pekerjaan pemboran lepas pantai PHM dengan rig Raisis akan dimulai di kuartal III tahun 2021.

Dengan adanya kontrak terbaru itu, seluruh rig offshore APEX sudah terikat kontrak. Rinciannya: Rig Maera terikat kontrak dengan PHM (nilai kontrak US$ 18,7 juta), Rig Yani dengan PHM (US$ 68 juta), Rig Raniworo dengan Pertamina Hulu Energi (PHE) Anggursi dan PT PHE West Madura Offshore (WMO) (US$ 13,7 juta), Rig Tasha dengan PHM (US$ 85,6 juta), dan Rig Raisis dengan PHM (49,2 juta).

“Dengan tingkat utilisasi rig Perseroan yang lebih baik di periode kuartal III tahun 2021, Apexindo optimis bisa membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih untuk di tahun 2021,” ujar Pretycia.

Selain mengandalkan rig-rig offshore, APEX juga berstrategi untuk memasarkan dan meningkatkan utilisasi rig-rig onshore (darat). Pretycia menegaskan, APEX selalu berusaha meningkatkan utilisasi rig-rig pengeboran perusahaan dengan mengikuti tender-tender yang ada, sesuai dengan spesifikasi rig-rig darat yang dimiliki. Upaya ini dilakukan dilakukan dengan tetap mempertimmbangkan nilai ekonomis dari tender.

Harapan APEX, pemerintah bisa terus aktif memastikan lebih banyak tender pengadaan rig di segmen darat, khususnya di sektor panas bumi.

“Perseroan melihat bahwa pengeboran panas bumi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar khususnya untuk pengeboran darat. Bahkan beberapa referensi menyebutkan bahwa sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia ada di Indonesia,” imbuh Pretycia.

Sepanjang semester I 2021 lalu, APEX membukukan pendapatan US$ 22,51 juta, turun 36,99% dari realisasi pendapatan semester I 2020 yang sebesar US$ 35,73 juta.

Dari pendapatan itu, APEX mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk alias laba bersih US$ 1,83 juta di semester I 2021, berbalik dari posisi rugi US$ 10,43 juta di semester I 2020.

Selanjutnya: Apexindo Pratama (APEX) mendapat kontrak baru dari Pertamina Hulu Mahakam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×