kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apexindo Pratama (APEX) mendapat kontrak baru dari Pertamina Hulu Mahakam


Jumat, 11 Juni 2021 / 15:16 WIB
Apexindo Pratama (APEX) mendapat kontrak baru dari Pertamina Hulu Mahakam
ILUSTRASI. Perusahaan kontraktor pertambangan migas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk atau APEX.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) kembali meraih tambahan kontrak baru. Emiten jasa pemboran darat dan lepas pantai tersebut baru saja  ditunjuk sebagai pemenang tender pengadaan barang/jasa dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM)  untuk pekerjaan pengeboran laut senilai US$ 49,2 juta di wilayah Lepas Pantai Mahakam, Kalimantan Timur pada 7 Juni 2021 lalu.

General Manager Corporate Finance & Investor Relations Apexindo Pretycia Darma mengatakan, durasi kontrak ini selama 30 bulan yang terdiri dari 12 bulan initial, 6 bulan optional dan 12 bulan optional. Pekerjaan pemboran lepas pantai PHM dengan rig Raisis akan dimulai di kuartal III tahun 2021.

“Kisaran potensi pendapatan dari pekerjaan tersebut untuk 2021 adalah sekitar US$ 7 juta,” kata Pretycia kepada Kontan.co.id (9/6).

Perolehan kontrak baru ini bakal menambah tingkat keterpakaian alias utilisasi rig-rig lepas pantai yang dimiliki oleh perusahaan. Saat ini rig lepas pantai APEX terdiri dari tiga unit rig swamp barge dan dua unit rig jack up.

Baca Juga: Perbaikan kinerja bottom line APEX didukung oleh strategi efisiensi

Saat ini, kelima rig rig lepas pantai tersebut, yaitu Rig Maera, Rig Raniworo, Rig Tasha, dan Rig Raisis, telah terikat kontrak dengan klien. Hanya saja, Rig Raisis, Rig Tasha, dan Rig Raniworo masih dalam tahap persiapan dan belum mulai bekerja sehingga belum memberikan pendapatan bagi APEX.

Rig Maera telah lebih dahulu terikat kontrak dengan PHM untuk kontrak senilai US$ 18,6 juta. Kontrak ini berdurasi 180 hari. APEX telah memulai kegiatan pengeboran High Pressure High Temperature bersama PHM sejak bulan April 2021 lalu.

Sama seperti Rig Maera, Rig Yani juga tengah terikat kontrak dengan PHM untuk pekerjaan pengeboran. Kontrak yang ditandatangani pada 4 Februari 2021 ini memiliki kontrak senilai US$ 68,1 juta dengan durasi kontrak 1,5 tahun dan opsi perpanjangan 1 tahun dan 1 tahun. Rig Yani sudah mulai beroperasi di lokasi PHM sejak akhir Mei 2021 lalu.

Sementara itu, Rig Raniworo  terikat kontrak dengan Pertamina Hulu Energi (PHE) Nunukan Company, PT PHE Anggursi dan PT PHE West Madura Offshore (WMO) untuk pekerjaan 3 sumur. Nilai kontraknya US$ 13,7 juta.

Sebelumnya, APEX telah menyelesaikan pekerjaan untuk PHE Nunukan dan PHE Anggursi. Pekerjaan untuk PHE WMO diperkirakan bakal dimulai pada kuartal IV 2021 mendatang.

Sama seperti Rig Raisis, Rig Tasha sudah terikat kontrak dengan PHM, namun rig tersebut masih dalam tahap persiapan dan belum mulai bekerja. Kalau tidak ada aral melintang, Rig  Tasha diperkirakan mulai diutilisasi untuk pekerjaan pengeboran laut senilai US$ 85,6 juta di wilayah Lepas Pantai Mahakam. Durasi kontrak ini terdiri dari 2 tahun initial dan 1 tahun opsional.

Pretycia berujar, APEX ke depannya akan fokus untuk meningkatkan utilisasi rig-rig onshore/darat perusahaan. Strateginya ialah dengan mengikuti tender-tender yang yang sesuai dengan spesifikasi rig perusahaan dan memiliki nilai ekonomis.

Harapan APEX, Pemerintah terus aktif memastikan lebih banyak tender pengadaan rig terlebih lagi di sektor panas bumi.

“Perseroan melihat bahwa pengeboran panas bumi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar khususnya untuk pengeboran darat. Bahkan beberapa referensi menyebutkan bahwa sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia ada di Indonesia,” tutur Pretycia.

Ia memastikan, APEX siap mendukung pemerintah dengan memaksimalkan penggunaan rig-rig APEX di kegiatan eksplorasi dan pengembangan di berbagai wilayah kerja migas dan panas bumi dengan kemampuan dan track record yang perusahaan miliki.

“Sejak tahun 1994, APEX telah masuk ke pengeboran geothermal. Beberapa rig APEX memiliki pengalaman panjang di bidang geothermal, antara lain Rig 4 telah mengerjakan project jangka panjang di Gunung Salak dan Gunung Drajat, Jawa Barat dan juga di Lahendong, Sulawesi Utara; Rig 9 memiliki pengalaman bekerja di Hululais, Bengkulu dan Rig 10 pernah bekerja di Baturaden, Jawa Tengah,” kata Pretycia.

Selanjutnya: Kuartal II 2021, kinerja Apexindo Pratama (APEX) bakal didukung kontrak-kontrak ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×