kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apexindo Pratama Duta (APEX) incar peluang dari jasa pengeboran panas bumi


Selasa, 16 Februari 2021 / 17:24 WIB
Apexindo Pratama Duta (APEX) incar peluang dari jasa pengeboran panas bumi
ILUSTRASI. Perusahaan kontraktor pertambangan migas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk atau APEX. Foto Dok APEX (dari annual report)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) berusaha mencari peluang bisnis di sektor jasa energi di tahun ini. Tak hanya di industri migas, emiten ini juga berharap mampu menangkap peluang bisnis di industri panas bumi.

General Manager Corporate Finance & Investor Relations Apexindo Pratama Duta Pretycia Darma mengatakan, APEX sebenarnya sudah pernah menjajal bisnis jasa pengeboran panas bumi sejak tahun 1994 silam.

APEX memiliki beberapa rig yang pernah digunakan untuk jasa pengeboran panas bumi. Di antaranya, Rig 4 yang telah digunakan untuk mengerjakan proyek panas bumi jangka panjang di Gunung Salak dan Gunung Drajat, Jawa Barat serta di Lahendong, Sulawesi Utara.

“Ada juga Rig 4 yang dipakai untuk pengeboran di Hululais, Bengkulu dan Rig 10 yang pernah bekerja di Batu Raden, Jawa Tengah,” imbuh dia, Senin (15/2).

Menurut Pretycia, Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, khususnya untuk pengeboran sumber energi terbarukan tersebut di area darat. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa sekitar 40% cadangan energi panas bumi dunia berada di Indonesia.

Baca Juga: Industri penunjang migas antisipasi tantangan 2021

Namun, ia menilai dalam dua tahun terakhir, kegiatan pengeboran panas bumi tidak banyak dilakukan di Indonesia. Ini mengingat pengembang panas bumi masih diliputi oleh ketidakpastian regulasi, terutama terkait tarif listrik dari panas bumi.

“Kami harap pemerintah akan lebih aktif memaksimalkan potensi tersebut, sehingga membuka peluang bagi Apexindo untuk berpartisipasi mendukung pengembangan sektor panas bumi di dalam negeri,” ungkap dia.

Di luar itu, Manajemen APEX tetap berusaha memaksimalkan peluang dari bisnis jasa pengeboran migas. Terlebih lagi, pemerintah berupaya mempercepat pencapaian produksi minyak 1 juta barel per hari. Adapun pada tahun ini, target produksi minyak nasional ditetapkan sebesar 705.000 barel per hari.

Pihak APEX berharap pemerintah terus mengawal program-program pengeboran yang sudah dijadwalkan dan terus melakukan pengawasan agar program tersebut terealisasi sesuai jadwal yang ditentukan.

APEX pada dasarnya akan ikut mendukung pencapaian target pemerintah dalam memproduksi minyak hingga 1 juta barel per hari. Langkah yang bisa dilakukan APEX adalah memaksimalkan rig-rig milik perusahaan dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan di berbagai wilayah kerja migas.

Selain itu, APEX juga berusaha meningkatkan utilisasi armada perusahaan dengan mengikuti tender-tender yang ada serta meningkatkan kegiatan pemasaran untuk mempromosikan rig-rig perusahaan. “Di sisi lain, kami juga akan terus menerapkan strategi efisiensi biaya di mana perusahaan selalu menjaga biaya seefektif mungkin, terutama yang berhubungan dengan kegiatan operasional,” tandas dia.

Sekadar catatan, APEX mengalami penurunan pendapatan sebesar 32,49% (yoy) per kuartal III-2020 menjadi US$ 46,66 juta. Di periode yang sama, APEX juga mengalami kerugian bersih sebanyak US$ 14,20 juta.

Selanjutnya: Rencana Kontrak Kerja Apexindo Pratama Duta (APEX) di Tahun 2021, ini Detailnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×