Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) optimistis ekspor kayu olahan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hal ini terlihat dari pencapaian ekspor kayu olahan Indonesia hingga pertengahan Maret 2018.
Direktur Eksekutif APHI Purwadi Soeprihanto mengatakan, sejak Januari hingga 17 Maret 2018, ekspor produk kayu olahan Indonesia menunjukkan tren yang positif. Dia bilang, berdasarkan data Shipment dokumen V Legal, nilai ekspor hingga 17 Maret mencapai US$ 2,73 miliar.
“Tahun 2017, ekspor kayu olahan sebesar US$ 10,9 miliar, artinya sampai Maret ekspornya sudah mencapai 25% dari tahun lalu. Besar kemungkinan sampai akhir Maret ini bisa lebih besar dibandingkan Triwulan 2017,” ujar Purwadi kepada Kontan.co.id, Selasa (20/3).
Purwadi menjelaskan, tingginya ekspor ini disebabkan oleh tingginya harga kayu di pasar internasional, sehingga banyak pelaku yang tertarik untuk mengekspor. Purwasi pun mengatakan, dengan sistem E-commerce yg dikembangkan APHI, penetrasi pasar akan lebih terbuka untuk perluasan pasar ekspor.
Sementara itu, produk kayu unggulan ekspor masih sama dengan tahun 2017 yakni pulp, kertas, dan panel. Purwadi pun membeberkan 5 negara tujuan utama ekspor kayu olahan. Negara tersebut adalah China, Jepang, USA, Uni Eropa, Korea
Purwadi tidak memungkiri bila masih ada hambatan yang dialami dalam mengekspor kayu olahan. Hambatan tersebut adalah keterbatasan untuk menembus pasar atau negara tujuan ekspor baru.
“Kami berharap dengan sistem ITE E-commerce yang dikembangkan APHI, dapat terkoneksi dengan sekitar 400 pembeli internasional yang sangat potensial,” jelas Purwadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News