kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apple akan bangun pusat R&D tambang timah


Jumat, 30 Oktober 2015 / 13:32 WIB
Apple akan bangun pusat R&D tambang timah


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah Indonesia memboyong komitmen investasi dari Apple ketika berkunjung ke Amerika Serikat sejak awal pekan ini. Produsen iPhone ini berencana membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D) untuk pembangunan tambang timah ramah lingkungan di Bangka Belitung.

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar penghasil timah di dunia. Apple sebagai produsen gadget dengan penjualan tertinggi di dunia ini membutuhkan kepastian pasokan timah untuk produk-produknya. 

“Mereka sudah komitmen untuk membangun pusat riset dan pengembangan teknologi mereka di Indonesia serta mendukung revitalisasi tambang timah yang dimiliki negara di Bangka Belitung. Hasil timah tersebut akan menjadi bahan baku dari produk-produk yang dihasilkan oleh Apple,” ungkapnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam siaran resmi, Kamis (29/10).

Selain Apple, Franky menjelaskan, potensi bisnis digital yang menggiurkan di dalam negri juga telah menarik perusahaan industri teknologi asal Amerika lainnya, Marvell Technology untuk membangun pusat R&D di Tanah Air. Pertemuan dengan Marvell membicarakan juga kebutuhan industri akan tenaga kerja dan aturan ketenagakerjaan yang fleksibel.

Franky menjelaskan, pusat R&D merupakan fondasi bagi pengembangan industri semi konduktor di Tanah Air. 

Selain itu, dalam dalam pertemuan dengan beberapa perusahaan teknologi Amerika, Menkominfo Rudiantara menyampaikan visi menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan total valuasi US$ 130 miliar atau sekitar Rp 1.756 triliun.

Untuk mencapai hal tersebut, salah satu langkah yang akan dilakukan pemerintah yakni menumbuhkan 1.000 teknopreneur pada 2020 dengan total valuasi US$ 10 miliar atau setara Rp 138 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×