kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aptrindo tak permasalahkan kenaikan suku bunga acuan


Rabu, 21 November 2018 / 22:49 WIB
Aptrindo tak permasalahkan kenaikan suku bunga acuan
ILUSTRASI. Terminal truk kontainer


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%. Dengan begitu, hingga November tahun ini BI telah menaikkan suku bunga sebesar 175 bps.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengaku tidak masalah dengan kenaikan suku bunga tersebut.

Dia mengakui dengan adanya kenaikan suku bunga, maka akan mempengaruhi modal kerja. "Kalau untuk uang jalan itu kan kontan, tapi kembalinya bisa 60 hari sampai 120 hari sesuai turn of payment, jadi tidak optimal likuiditasnya," tutur Kyatmaja, Rabu (21/11).

Meski menggerus profit, namun Kyatmaja berpendapat masalah utama pengusaha truk lebih kepada harga truk di mana depresiasi nilainya lebih besar dibandingkan penambahan sisi bunga.

Menurut Kyatmaja, sisi kenaikan suku bunga bukan menjadi penghambat investasi bagi pengusaha truk di tahun depan. Dia menjelaskan, saat era suku bunga rendah terjadi, pengusaha truk pun tak lantas melakukan penambahan unit yang banyak.

"Jadi tergantung tahun depan fokus ke sektor apa, kalau tahun 2018 ke 2019 kan sektor tambang dan infrastruktur masih primadona. Jadi itu cukup mengerek," tutur Kyatmaja.

Lebih lanjut, Kyatmaja mengatakan, dibandingkan suku bunga, pelemahan nilai tukar rupiah masih menjadi masalah utama. Menguatnya nilai dollar akan mengerek harga truk mengingat komponennya yang masih diimpor.

Sementara itu, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Firman Mochtar mengatakan kenaikan suku bunga ini bertujuan untuk mengarahkan defisit transaksi berjalan ke level yang lebih aman dan meningkatkan daya tarik pasar keuangan domestik.

Sayangnya, Firman masih enggan menyebutkan langkah BI ke depan, apakah masih akan menaikkan suku bunga atau mempertahankan suku bunga saat ini.

"Kita kan terus cermati dari hari ke hari, bulan ke bulan bagaimana perkembangan global, domestik dan stabilitas sistem keuangan. Langkah yang diambil bisa untuk menjaga stabilitas sistem ekonomi juga stabilitas sistem keuangan," tutur Firman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×