Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test
JAKARTA. Kabar baik bagi masyarakat yang sering pulang pergi ke Jeddah. Kini, General Authority of Civil Aviation (GACA) atau otoritas penerbangan Arab Saudi menambah hak terbang maskapai Indonesia menuju
Jeddah dari 21 kali penerbangan per minggu menjadi 35 kali per minggu.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti S Gumay menjelaskan, kepastian tersebut diperoleh pada awal Februari ini melalui sepucuk surat yang dilayangkan GACA kepada dirinya. "Memang sampai saat ini persetujuan resminya masih dalam proses. Tapi surat itu sudah menunjukkan indikasi bahwa usulan penambahan hak terbang yang kita minta akan diberikan," kata Herry, Jum'at (12/2).
Tambahan hak terbang tersebut tentu membawa angin segar bagi maskapai Indonesia yang memang sedang giat membuka rute penerbangan ke Jeddah. Sampai saat ini tercatat baru Garuda Indonesia dan Lion Air yang sudah aktif terbang kesana. Sementara Batavia Air yang juga berencana terbang ke Jeddah, sampai saat ini belum mengantongi izin mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
"Garuda Indonesia terbang 11 kali per minggu rute Jakarta-Jeddah dan 3 kali per minggu rute Jakarta-Jeddah-Riyadh-Dammam. Kemudian Lion Air baru 5 kali per minggu rute Jakarta-Jeddah," kata Juru Bicara Kemenhub
Bambang S Ervan.
Jika ditotal hak terbang maskapai Indonesia ke Jeddah baru digunakan sebanyak 14 kali per minggu. Sehingga masih ada potensi 21 kali hak terbang per minggu yang bisa dimanfaatkan maskapai Indonesia.
"Batavia rencananya akan menggunakan 3 kali per minggu. Tapi belum mengantongi izin dari sana. Intinya seluruh maskapai yang ingin terbang keluar negeri, pasti kami bantu perizinannya. Sehingga jika ada yang mau terbang ke Jeddah, pasti akan kami bantu dan kami tawarkan hak terbang yang belum digunakan tersebut," jelas Herry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News