Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan, PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) optimistis kinerja di tahun ini akan mencatatkan pertumbuhan positif. Manajemen AKPI yakin target penjualan Rp 3 triliun dapat tercapai di penghujung tahun nanti.
AKPI belum merilis secara resmi laporan kuangan semester I-2022. Namun hingga kuartal pertama lalu, perusahaan ini mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja positif.
"Kami belum merilis laporan smester pertama, namun dari hasil kuartal pertama, kami berkeyakinan kalau target penjualan Rp 3 triliun akan dapat tercapai," ungkap Direktur Argha Karya Prima Industry, Jimmy kepada Kontan.co.id, Senin lalu (4/7).
Merujuk laporan keuangan kuartal I-2022, Argha Karya Prima membukukan penjualan neto Rp 839,62 miliar. Angka ini lebih tinggi 31,31% dibandingkan penkualan pada kuartal I-2021 yang senilai Rp 639,40 miliar.
Baca Juga: Argha Karya Prima (AKPI) Tetapkan Target Penjualan Rp 3 Triliun Tahun ini
Jimmy mengatakan, di tahun 2022 ini AKPI masih akan melanjutkan strategi bisnis seperti tahun tahun sebelumnya. AKPI berfokus menambah porsi penjualan dari produk premium serta memperluas pangsa pasar, terutama di market ekspor.
Berdasarkan laporan keuangan per kuartal I-2022, penjualan ekspor AKPI yang terdiri dari penjualan pihak ketiga dan pihak berelasi tercatat mencapai Rp 355,11 miliar, atau setara 42,29% dari total penjualan Argha selama periode tiga bulan pertama tahun ini.
AKPI berharap, persentase penjualan ekspor di tahun ini dapat meningkat dibandingkan tahun lalu. Harapan tersebut salah satunya didukung lewat upaya perluasan pasar ekspor ke beberapa wilayah baru.
"Diharapkan persentase penjualan ekspor meningkat dari tahun 2021," kata Jimmy.
Selama ini, AKPI telah memasok produknya ke negara-negara seperti Asia, Afrika, Eropa, Australia, dan Amerika Serikat.
Di tahun ini AKPI menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 60 miliar. Jimmy bilang, capex tersebut digunakan untuk kebutuhan capex regular saja.
"Sampai saat ini laporan smester pertama belum selesai, tetapi diperkirakan realisasinya masih sesuai dengan budget," sebut dia.
Di tahun lalu, AKPI baru saja menggarap proyek penambahan kapasitas sebanyak 24.000 ton pada lini bisnis Biaxially Oriented Polyproplene (BOPP). Dengan begitu, setelah penambahan, AKPI akan memiliki kapasitas sebesar 126.000 ton.
Dengan adanya penambahan line baru, kata Jimmy, tingkat penjualan tahun ini akan bertumbuh seperti yang telah dicanangkan sebelumnya, yaitu sebesar Rp 3 triliun sampai akhir 2022 nanti.
Per Maret 2022 lalu, AKPI meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 120,50 miliar. Angka ini melesat dari semula Rp 19,18 miliar per Maret tahun 2021.
Baca Juga: Harga Bahan Baku Naik, Argha Karya Prima (AKPI) Timbang Opsi Naikkan Harga Jual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News