Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan layanan akomodasi penginapan online atau daring asal Amerika Serikat, Airbnb dinilai kian menggerakan persaingan antar pelaku usaha perhotelan di tanah air.
Apalagi, kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya keberadaan Airbnb di Indonesia menjadi hal yang sulit ditolak. "Sesuatu yang lebih murah dan mudah itu tidak boleh ditolak," kata Arief di acara diskusi ‘Digitalizing Wonderfull Indonesia’, teknologi untuk meningkatkan pariwisata Indonesia, di Jakarta, Kamis (14/12).
Namun, pemerintah tidak bisa begitu saja melarang layanan semacam itu karena ada kepentingan masyarakat di dalamnya. "Sebelumnya penginapan atau kost-kostan di daerah sepi. Begitu ada Airbnb, kos-kosan jadi masif," tambah Arief Yahya.
Agar persaingan industri pariwisata di Indonesia bisa berjalan dengan baik dan sehat, Arief mengimbau para pengelola layanan penginapan untuk berinovasi. Seperti yang dilakukan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang merilis layanan penyewaan penginapan online, Bookingina.com.
"Sesuai dengan dunia pariwisata yang menuju digital, industrinya sendiri yang berbicara dengan sudah menetapkan menyaingi Airbnb dengan merilis bookingina.com," kata mantan Direktur Utama Telkom itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News