kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ARPI: Distribusi vaksin Sinovac berpotensi membantu pelaku industri cold chain


Rabu, 09 Desember 2020 / 18:31 WIB
ARPI: Distribusi vaksin Sinovac berpotensi membantu pelaku industri cold chain
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 buatan Sinovac


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Hasanuddin Yasni mengemukakan program distribusi vaksin COVID-19, Sinovac, berpotensi membantu pelaku industri cold chain dari sisi bisnis.

Hasanuddin menjelaskan, pihaknya sendiri telah dihubungi oleh BUMN dan Kementerian Kesehatan dalam mendiskusikan teknik distribusi vaksin. Ia berkata, berbeda dengan pengiriman makanan dan minuman, pengiriman vaksin ini memerlukakan stabilitas temperatur dan terhindar dari guncangan.

"Kami sudah diajak berbicara dengan BUMN dan Dinas Kesehatan terkait, mengenai teknis pengiriman hingga rencana ke depan. Memang belum ada yang mendetail, namun yang sudah kami pikirkan adalah mengatasi keamanan handling load dan unloading vaksin ini, dengan memperhatikan waktu, kestabilan suhu 2 sampai 8 derajat, topografi wilayah hingga tingkat demografi," jelas Hasanuddin kepada Kontan, Rabu (9/12).

Ia juga menjelaskan jika penting memilih SDM yang berpengalaman menangani logistik dan teknologinya.

Lebih jauh, dari trial dan diskusi tersenut ARPI sendiri sudah menyiapkan ruang penyimpanan di bandara masing-masing daerah. "Salah satu anggota kami juga bekerjasama dengan Telkomsel dalam pengadaan aplikasi gadget. Hal ini dibutuhkan untuk tracking dan memonitor pergerakan dan keberhasilan loading unloading vaksin nantinya," sambung dia.

Baca Juga: Terkait mekanisme vaksin Covid-19 mandiri, begini persiapan pemerintah

Hasanuddin berkata, kunci penting memang terletak pada cool box yang disiapkannya. Dalam penghitungannya, distribusi vaksin memerlukan master cool box berkapasitas 20 meter kubik yang dilengkapi dengan monitor suhu dan data logging GPS agar bisa dimonitor pergerakannya.

Untuk satu cool box yang berkualitas bagus dan mampu menyimpan vaksin empat hari, paling kecil berkapasitas 30 kilogram atau kurang leboh 40 liter, yang dibanderol Rp6 juta. Ditambah pemasangan alat GPS sendiri yaitu Rp2,5 juta. Namun, Hasanuddin berkata, pihaknya juga dapat menyewa alat GPS dari pihak ketiga senilai Rp200 ribu per bulan.

"Kalau saya lihat, dari instalasi teknologi dan infrastruktur cold box nantinya memerlukan kapasitas sebanyak 50.000 ton. Per ton ini, dilengkapi dengan cleaning room dan temperature control yakni sekitar Rp12 juta per ton. Maka, jika mau pure instalasi maka kurang lebih Rp600 miliar," jelas dia.

Namun, dalam kapasitas 50.000 ton, setengahnya ada yang direncanakan memakai jasa sewa, sehingga tidak pure instalasi sendiri, sehingga 25.000 ton dikalikan Rp12.000.000 jadi sekitar Rp300 miliar. "Itu merupakan penghitungan dasarnya," tutup dia.

Selanjutnya: Bio Farma targetkan minimal 16,5 juta orang divaksin Covid-19 pada kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×