kontan.co.id
banner langganan top
Selasa, 13 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.520   70,00   0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.520   70,00   0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.520   70,00   0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

AS dan Eropa gemari tanaman laut Indonesia


Kamis, 21 Oktober 2010 / 16:26 WIB
ILUSTRASI. Kapal Tankaer Milik PT Soechi Lines Tbk


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Tidak hanya ikan di dalam laut Indonesia saja yang digemari oleh Eropa, tetapi juga tanaman yang tumbuh di dasar laut negeri ini juga menjadi incaran konsumen di Eropa. Buktinya, ekspor tanaman laut Indonesia sekarang sudah merambah ke Eropa Barat, Eropa Timur dan juga Amerika Serikat.

“Saya ekspor hampir 500.000 batang,” kata Hendra Pranoto, Direktur PT Gunungmas Maju Jaya, salah satu perusahaan yang mengekspor tanaman laut dan juga ikan hias, di Jakarta, Kamis (21/10). Menurut Hendra, pasar tanaman laut untuk Eropa itu masih sangat terbuka karena permintaanya yang begitu besar.

“Saya saja kesulitan untuk memenuhi permintaan,” jelasnya. Sehingga, pasar ekspor tanaman laut ke Eropa tersebut di isi oleh eksportir dari Malaysia dan juga dari Thailand. Sementara Indonesia menurutnya hanya mampu mengisi 30% pasar di Eropa saja.

Ketika ditanya mengenai kesulitan untuk ekspor itu, Hendra menjelaskan adanya kendala dalam hal suplai pupuk untuk membudidayakannya. Pasalnya, pupuk yang berbahan baku amonium nitrat (bahan tersebut juga digunakan untuk perakitan alat peledak.

“Sehingga kami kesulitan untuk mendapatkan nitrat tersebut di dalam negeri karena pedagangnya khawatir disalahgunakan,” jelas Hendra yang mengaku sudah menyampaikan keluhannya itu kepada Menteri keluatan dan Perikanan Fadel Muhammad.

Asal tahu saja, harga untuk satu batang tanaman laut tersebut bisa dijual seharga Rp 500 per batang ada juga yang dijual senilai Rp – Rp 100.000 per pot. “Keuntungannya cukup untuk membiayai perusahaan kami,” terangnya ketika ditanya keuntungannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×