kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS keluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang, begini dampaknya ke ekspor RI


Jumat, 21 Februari 2020 / 17:22 WIB
AS keluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang, begini dampaknya ke ekspor RI
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Amerika Serikat (AS) resmi mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang atawa Developing and Least-Developed Countries (LGDCs) sejak 10 Februari 2020. KONTAN/


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Shinta menyatakan meskipun konteksnya hanya penyelidikan, pembukaan penyelidikan subsidi secara otomatis akan langsung mengenakan tambahan tariff anti subsidi di atas tarif  most favoured nation (MFN) sampai sidang menyatakan bahwa produk yg diselidiki tersebut bebas subsidi.

Oleh karena itu, Shinta menilai kerugian pangsa pasar di AS bisa menjadi sangat signifikan dan tiba-tiba karena  penyelidikan ini bisa dimulai kapan saja. Begitu dimulai, pangsa pasar ekspor dan kinerja ekspor Indonesia serta-merta turun drastis seperti yang terjadi dengan kasus penyelidikan subsidi AS terhadap biofuel asal Indonesia.

Baca Juga: Kementerian ESDM surati Kemendag soal wajib kapal ekspor batubara

"Kalau ini terjadi pada banyak komoditas yang dijual ke AS, kinerja ekspor RI-Amerika bisa turun dengan signifikan dan kemungkinan besar tidak bisa naik lagi," tegasnya.  

Hal ini bisa terjadi karena Shinta melihat  karakter AS dalam mengenakan tariff anti dumping & anti subsidi sangat tinggi, bisa mencapai 300% di atas tarif MFN. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×