Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) mencetak kinerja baik pada kuartal III 2021. Pada paparan publik yang berlangsung virtual, emiten produsen kaca ini mengantongi peningkatan penjualan 32,82% atau sebesar Rp 850 miliar di angka Rp 3,48 triliun. Pada periode yang sama tahun 2020, perseroan mencetak penjualan di angka Rp 2,62 triliun.
Direktur AFMG, M. Amien menjabarkan kenaikan angka penjualan dikontribusikan dari penjualan kaca lembaran sebanyak 73% dan sisanya disumbangkan dari penjualan kaca otomotif sebanyak 27%.
"Kenaikan harga jual baik domestik dan ekspor juga turut mengerek kontribusi penjualan kali ini. Sehingga pada kuartal III 2021 ini kami memiliki operating profit sebesar Rp 312 miliar, ini lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya dalam paparan publik virtual, Jumat (26/11).
Lebih lanjut Amien menuturkan penjualan domestik menyumbang kontribusi 63% dan ekspor sebesar 37%. Pihaknya percaya diri jika pencapaian penjualan kaca, terutama untuk jenis kaca otomotif akan terus meningkat seiring tingginya penjualan mobil akibat insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP).
Baca Juga: Organon Pharma Indonesia (SCPI) akan bawa 2-3 produk baru tahun depan
Amien berpatokan pada data yang dihimpun oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) jika pada akhir tahun ini, menargetkan penjualan sebanyak 850.000 unit kendaraan. AMFG juga mencatat, pada penjualan domestik saja, penjualan mobil sudah mencapai 586.019 unit hingga kuartal III 2021. Ia menyimpulkan, Perseroan bisa mengambil porsi produksi kaca di dalamnya.
Selain itu, penjualan juga masih banyak dikontribusikan dari domestik sebesar 63%, angka ini membesar sebab Amien mengatakan ongkos ekspor membengkak di masa pandemi.
Pada periode tahun lalu, penjualan domestik berada di angka 56%, lalu sebanyak 43% dilempar ke kawasan Asia Pasifik dan sisanya 1% di Afrika. Kini, kawasan Asia Pasifik menempati porsi penjualan 36% dan Afrika masih bertengger 1%.
"Salah satu tantangan yang kami hadapi memang adanya kenaikan biaya yang signifikan pada logistik untuk ekspor. Hal ini akibat keterbatasan container, cargo dan vessel juga. Tapi kami proaktif mengamankan ketersediaannya," sambung dia.
Baca Juga: Kinerja Multistrada Arah Sarana (MASA) terbantu insentif PPnBM dan ekspor produk ban
Pada sisi laba bersih, pihaknya juga berhasil membalik kerugian pada periode tahun lalu yang berada di angka Rp653,16 miliar. Pada periode kuartal III 2021, AFMG bisa mencetak laba bersih sebesar Rp 194,84 miliar.
Lebih lanjut, total aset AMFG tercatat turun sebesar 6,90% atau Rp 550 miliar pada kuartal III 2021 secara YTD atau berada di angka Rp 7,41 triliun.
Amien mengatakan, penurunan ini terjadi akibat turunnya aset tidak lancar sebanyak Rp 395 miliar dan utamanya berasal dari depresiasi. Turunnya aset lancar Rp 155 miliar juga disebabkan menurunnya saldo kas sebesar Rp 152 miliar yany digunakan untuk mempercepat pembiayaan.
Khususnya untuk loan agar beban bunga pinjaman terus diturunkan. Liabilitas juga menurun 16,30% atau sebesar Rp 811 miliar di kuartal III 2021 di angka Rp 4,21 triliun secara YTD.
"Ini terjadi karena turunnya utang bank sebesar Rp 742 miliar dan utang jangka pendek di Rp 1,5 triliun menjadi Rp 1,1 triliun. Sedangkan utang jangka panjang turun dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 2 triliun," jelasnya.
Sisi ekuitas meningkat 9,24% atau setara Rp 260 miliar yang berasal dari laba bersih kuartal III sebanyak Rp195 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News