kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

ASLI: Kebutuhan rumah untuk lansia tahun ini 14 juta


Senin, 19 Agustus 2019 / 17:06 WIB
ASLI: Kebutuhan rumah untuk lansia tahun ini 14 juta
ILUSTRASI. Pameran properti


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) melihat supply and demand untuk rumah khusus lansia di Indonesia gapnya sangat tinggi. Saat ini, butuh 14 rumah khusus lansia dengan proporsi demografis penduduk Indonesia.

Marlin Marpaung, Ketua ASLI menjelaskan bahwa tahun ini saja ada 25,9 juta lansia di Indonesia diatas 60 tahun. Jumlah tersebut butuh setidaknya akan meningkat menjadi 42 juta pada tahun 2030 mendatang dan 53 juta di tahun 2045.

Baca Juga: Pengembang Pacu Ekspansi Proyek Hunian di Kawasan Transit Oriented Development (TOD) premium

Dari struktur ekonomi lansia di Indonesia sebanyak 56% berada dalam kondisi ekonomi baik untuk diserap pasar. Sebanyak 45% lansia memiliki keuangan yang menegah atas dan 11% diantaranya merupakan orang kaya kedua segmen ini bisa dimaksimalkan.

"Maka di tahun ini butuh sekitar 14 juta unit rumah untuk lansia di Indonesia. Supply sendiri tidak sebesar itu," ujarnya kepada KONTAN, Senin (19/8).

Ia menyebut saat ini ASLI sendiri memiliki 10 anggota yang terdiri dari perusahaan yang memiliki fokus pada kualitas hidup lansia. Terdiri dari 4 developer khusus senior living, 3 perusahaan bergerak di senior club dan sisanya bergerak pada layanan pendukung termasuk tour bagi lansia.

Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Ketiban Untung Jika Ibukota Pindah ke Kalimantan premium

"Dari anggota kami saja baru supply 400 unit tahun lalu, mungkin tahun ini bisa sampai 560 unit itu baru menghitung Jabodetabek," lanjutnya.

Ia menyebut saat ini bisnis senior living di Indonesia tidak merata, baru ada dua kota yang dikembangkan untuk bisnis ini yakni Jabodetabek dan Bali. Sedangkan kota besar lainnya seperti Medan, Surabaya, Bandung, Makassar, Yogyakarta dan lainnya belum terjamah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×