kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Asosiasi Logistik Respons Rencana Penghapusan Kuota Impor dan Pelonggaran TKDN


Rabu, 09 April 2025 / 23:09 WIB
Asosiasi Logistik Respons Rencana Penghapusan Kuota Impor dan Pelonggaran TKDN
ILUSTRASI. Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) M Akbar Djohan


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

ALFI berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholders terkait guna memastikan transisi yang lancar pasca-implementasi kebijakan penghapusan kuota impor dan pelonggaran TKDN.

Baca Juga: Ekonom Nilai Rencana Relaksasi TKDN Buat Alat Tawar ke AS Jadi Kekeliruan

"Jika dikelola dengan baik, kebijakan ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja logistik Indonesia menuju tingkat global," kata Akbar.

Akbar juga menekankan pentingnya dukungan perbankan, terutama dari himpunan bank negara (Himbara) bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor logistik untuk menghadapi tantangan global, termasuk tekanan akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Akbar menilai UMKM logistik membutuhkan akses pembiayaan yang lebih mudah dan suku bunga yang kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Akbar menyebut kenaikan biaya operasional akibat kebijakan tarif resiprokal AS telah membebani pelaku UMKM logistik.

Dukungan perbankan, seperti kredit usaha dengan persyaratan yang fleksibel, dinilai krusial untuk membantu mereka memitigasi dampak tersebut. 

"Perbankan nasional harus proaktif dalam memberikan solusi keuangan yang inovatif, termasuk pendanaan jangka pendek untuk modal kerja maupun investasi jangka panjang dalam teknologi dan infrastruktur," ucap Akbar. 

Baca Juga: Aptiknas: Relaksasi TKDN demi Amerika Serikat (AS) Bisa Hantam Produksi Lokal

ALFI, sambung Akbar, juga mendorong perbankan, terutama Himbara untuk mempermudah UMKM mengakses program pembiayaan yang telah disediakan, seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga rendah. 

"Kami optimistis, dengan dukungan penuh perbankan, terutama Himbara, UMKM logistik tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar global," lanjut Akbar. 

Akbar menambahkan sektor logistik menjadi salah satu penopang utama perekonomian Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap perdagangan domestik dan internasional.

Akbar berharap dukungan terhadap UMKM di sektor ini dapat memperkuat ketahanan rantai pasok nasional di tengah gejolak ekonomi dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×