Reporter: Fahriyadi | Editor: Yudho Winarto
Harga naik
Salah satu bukti tak akuratnya data produksi rumput laut dari KKP adalah naiknya harga rumput laut pada akhir tahun lalu. Sekretaris Jenderal Astruli Arman Arfah mengatakan harga rumput laut mengalami kenaikan lebih dari 100% untuk rumput laut jenis euchema cottonii atau yang biasa digunakan pabrik pengolahan rumput laut.
“Semula harganya hanya Rp 8.000 – Rp 12.000 per kilogram (kg), namun sejak September 2017 hingga sekarang harganya sudah mencapai Rp 24.000 – Rp 26.000 per kg,” ujarnya.
Arman menyebut kenaikan harga ini menjadi antithesis dari data KKP tersebut. Menurutnya, harga naik di tengah produksi yang melimpah jelas melanggar hukum pasar. Makanya, kenaikan harga ini menjadi sinyal bahwa ada yang salah dari data KKP ini.
Lebih jauh, Arman mengatakan kenaikan harga ini membuat sejumlah industri pengolahan rumput laut memilih untuk menunda produksi serta menaikkan harga jual ke pembeli dari luar negeri yang telah memesan sebelumnya.
Bahkan, akibat data KKP tersebut sejumlah pembeli di pasar luar negeri mencibir para industri yang juga eksportir rumput laut dan menyebut ada yang aneh ketika produksi melimpah tapi harga naik.
Untuk itu, Arman meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan industri rumput laut ini. Pasalnya, industri ini melibatkan banyak pembudidaya di pesisir pantai di Indonesia serta juga pelaku industri yang modalnya tak terlalu besar. Alhasil, bila dibiarkan seperti ini mereka akan merugi dan bisa gulung tikar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News