kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Asosiasi Petani Kelapa Dukung Hilirisasi Kelapa oleh Investor China di Morowali


Rabu, 03 Desember 2025 / 20:52 WIB
Asosiasi Petani Kelapa Dukung Hilirisasi Kelapa oleh Investor China di Morowali
ILUSTRASI. Seorang petani mengumpulkan buah kelapa di Desa Tawa Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (10/11/2025). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan hilirisasi kelapa menjadi strategi utama untuk meningkatkan nilai ekspor nasional hingga Rp2.400 triliun sekaligus memperkuat kesejahteraan petani di berbagai daerah dan efek hilirisasi sudah mulai dirasakan salah satunya di Maluku Utara di mana harga kelapa naik dari Rp600 menjadi Rp3.500 per butir atau sekitar 500 persen. ANTARA FOTO/Andri Saputra/bar


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) mendukung rencana investasi hilirisasi kelapa oleh China di Morowali, Sulawesi Tengah.

Ketua Umum APKI Soepri Hadiono mengatakan, hilirisasi sebagai salah satu program unggulan Prabowo Subianto. “Namun, karena kami adalah perkumpulan yang anggotanya adalah petani, maka kami melihat hilirisasi ini ini harus dilaksanakan secara berkeadilan,” kata dia kepada Kontan, Rabu (3/12/2025).

Soepri mencermati saat ini pemerintah menekankan fokus atau perhatian pada sisi hilir. Menurut dia, para pelaku di hulu seharusnya bisa mendapatkan perlakuan setara.

Baca Juga: Tantangan Industri Sawit, Jamin Kesejahteraan Pekerja Hingga Hindari Pekerja Anak

“Hilirisasi dilakukan agar didapatkan nilai tambah dari bahan olahannya itu. Nilai ekonomi kelapa setelah diolah itu akan meningkat hampir 200%,” ujar dia. 

Soepri menuturkan, mengacu standar harga saat ini, kelapa butir bisa dibanderol dengan harga Rp 4.000-4.500. Namun ketika diolah, nilai ekonominya menjadi Rp 12.000-14.000 per butir.

“Selama ini nilai ekonomi ini dinikmati hanya oleh pengusaha, industri. Namun petani kami tidak bisa menikmati itu,” ujar Soepri.

Maka, untuk proyek investasi yang besar seperti ini, Soepri menyorot pentingnya kolaborasi dengan petani. “Harusnya nanti pengusaha besar itu bisa diberikan imbauan oleh pemerintah, supaya melibatkan petani,” imbuh Soepri.

Ia melanjutkan, secara umum, produksi kelapa saat ini tengah mengalami penurunan. Namun, persediaan bahan baku mengalami surplus. “Artinya ada permasalahan, yang mana memang belum terserap,” tambah Soepri.

Baca Juga: Laba Bersih PalmCo 2024 Melonjak, Dividen Rp1,5 Triliun Disetor ke Negara

Sebagai informasi, belum lama ini, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani melaporkan rencana pembangunan pabrik hilirisasi atau pengolahan kelapa di Morowali yang disebut dapat menyerap 500 juta butir kelapa per tahun.

Selanjutnya: OJK Ungkap Langkah Membereskan Saham Gorengan, Fokus Free Float hingga Penindakan

Menarik Dibaca: 9 Mitos Tata Letak Dapur yang Sudah Nggak Relevan di 2025, Ayo Coba Gaya Baru!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×