Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) mendukung rencana investasi hilirisasi kelapa oleh China di Morowali, Sulawesi Tengah.
Ketua Umum APKI Soepri Hadiono mengatakan, hilirisasi sebagai salah satu program unggulan Prabowo Subianto. “Namun, karena kami adalah perkumpulan yang anggotanya adalah petani, maka kami melihat hilirisasi ini ini harus dilaksanakan secara berkeadilan,” kata dia kepada Kontan, Rabu (3/12/2025).
Soepri mencermati saat ini pemerintah menekankan fokus atau perhatian pada sisi hilir. Menurut dia, para pelaku di hulu seharusnya bisa mendapatkan perlakuan setara.
Baca Juga: Tantangan Industri Sawit, Jamin Kesejahteraan Pekerja Hingga Hindari Pekerja Anak
“Hilirisasi dilakukan agar didapatkan nilai tambah dari bahan olahannya itu. Nilai ekonomi kelapa setelah diolah itu akan meningkat hampir 200%,” ujar dia.
Soepri menuturkan, mengacu standar harga saat ini, kelapa butir bisa dibanderol dengan harga Rp 4.000-4.500. Namun ketika diolah, nilai ekonominya menjadi Rp 12.000-14.000 per butir.
“Selama ini nilai ekonomi ini dinikmati hanya oleh pengusaha, industri. Namun petani kami tidak bisa menikmati itu,” ujar Soepri.
Maka, untuk proyek investasi yang besar seperti ini, Soepri menyorot pentingnya kolaborasi dengan petani. “Harusnya nanti pengusaha besar itu bisa diberikan imbauan oleh pemerintah, supaya melibatkan petani,” imbuh Soepri.
Ia melanjutkan, secara umum, produksi kelapa saat ini tengah mengalami penurunan. Namun, persediaan bahan baku mengalami surplus. “Artinya ada permasalahan, yang mana memang belum terserap,” tambah Soepri.
Baca Juga: Laba Bersih PalmCo 2024 Melonjak, Dividen Rp1,5 Triliun Disetor ke Negara
Sebagai informasi, belum lama ini, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani melaporkan rencana pembangunan pabrik hilirisasi atau pengolahan kelapa di Morowali yang disebut dapat menyerap 500 juta butir kelapa per tahun.
Selanjutnya: OJK Ungkap Langkah Membereskan Saham Gorengan, Fokus Free Float hingga Penindakan
Menarik Dibaca: 9 Mitos Tata Letak Dapur yang Sudah Nggak Relevan di 2025, Ayo Coba Gaya Baru!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













