kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asosiasi petani tolak pungutan dana sawit


Rabu, 20 Januari 2016 / 15:13 WIB
Asosiasi petani tolak pungutan dana sawit


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

MEDAN. Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia tetap keberatan dan menolak pungutan dana perkebunan kelapa sawit karena dinilai merugikan petani.

"Penolakan semakin kuat karena harga ekspor sawit sedang turun yang antara lain dipicu harga minyak mentah yang anjlok hingga di bawah 30 dolar AS per barel," kata Ketua Apkasindo Sumut Gus Dalhari Harahap di Medan, Rabu.

Menurut dia, pemotongan dana sawit yang dilakukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP Sawit) sudah pasti merugikan petani karena pemotongan dana sawit akan langsung berimbas ke petani.

Dengan pemotongan dana sawit, harga tandan buah segar (TBS) di petani berkurang Rp150 per kg.

"Penolakan semakin kuat karena Apkasindo menilai program-program yang dinyatakan BPDP untuk petani seperti membantu replanting tanaman sawit petani, perbaikan infrastruktur di kawasan kebun rakyat masih jauh dari harapan petani," ujar Gus.

Petani semakin pesimistis dengan program itu karena dana Pajak Ekspor (PE)-pun dulu tidak dinikmati petani.

Apkasindo juga menilai pemerintah tidak tepat melakukan atau memberi subsidi kepada industri biodiesel dari dana sawit yang dikutip BPDP Sawit.

"Masa pengusaha biodisel yang milik perusahaan besar disubsidi oleh petani," katanya.

Salah satu pendiri dan pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (Paspi) Balaman Tarigan menegaskan Paspi juga sependapat dengan Apkasindo soal penolakan pungutan dana sawit itu.

"Bahkan Paspi sudah sejak awal menyatakan keberatan dan memberi masukan dampak negatif pungutan itu.Tetapi nyatanya pemerintah tetap menjalankan," katanya.

Dengan harga minyak mentah yang sudang di bawah 30 dolar AS, ujar Balaman, memang saatnya pemerintah harus menghentikan pemberian subsidi untuk industri biodiesel.

Apalagi akibat harga minyak turun, subsidi biodisel semakin membengkak."Dengan harga minyak yang sudah rendah, buat apa memproduksi biodiesel," katanya.

Dulu, ujar dia, kebijakan subsidi biodiesel dilakukan saat harga minyak mentah di posisi 100 dolar AS per barel.

"Di tengah perekonomian yang masih sulit, pemerintah jangan justru membuat kebijakan yang merugikan," kata Balaman.

Meski harga CPO pekan ini mulai bergerak naik, tetapi belum maksimal.

Harga CPO (CIF Rotterdam) 18 Januari 2016 sebesar 535,17 dolar AS per ton dengan harga di Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN Rp6.508 per kg itu naik dari posisi 11 Januari yang masih 552,50 dolar AS per ton dan lokal Rp6.363 per kg "Jadi memang pengutipan dana sawit perlu ditinjau ulang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×