Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA, Bisnis mobil bekas PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) turun 35% akibat perang diskon di pasar dan keuntungan dari penjualan mobil maining 4x4 amatlah kecil. Bisnis penjualan kendaraan bekas ASSA justru mengalami penurunan 35% menjadi RP 73,5 miliar di tahun ini.
Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati, Direktur Utama PT Adi Sarana Armada, mengatakan, pihaknya baru menjual sekitar 791 unit dari targetnya tahun ini yang bisa sampai 2.000 unit. "Banyak mobil bekas yang kami tunda penjualannya karena di pasar otomotif saat ini banyak mobil yang di diskon, sehingga sulit menentukan harga jual. Kami baru bisa jual banyak di semester II ini, tampaknya perusahaan akan mengurangi produksi mobil di semster II," kata Prodjo pada KONTAN, Rabu (6/8).
Menurut Prodjo, selain pihaknya belum banyak menjual mobil bekas di awal tahun ini, ASSA juga sedang fokus menjual mobil di sektor maining yaitu 4x4. "Sektor maining sedang lemah. Kami banyak menarik mobil 4x4 dan menjualnya. PAdahal kalau dijual mobil ini harganya bisa terjun bebas," jelas Prodjo.
Prodjo memaparkan, ketika mobil 4x4 disewakan, harga yang diberikan bisa tinggi. Pasalnya perusahaan memahami bahwa mobil ini akan digunakan di jalanan yang belum diaspal. Dengan penggunaan yang lebih ekstrim, perawatannya pun mahal, sehingga harga sewanya lebih mahal ketimbang mobil lainnya. "Begitu mobil bekasnya kami jual, harganya hanya 25-30% dari harga beli barunya," kata Prodjo.
Berbeda dengan menjual multi purpose vehicle (MPV) bekas. Prodjo menyebutkan harga baru dan harga bekas dari mobil jenis itu sekitar 15-18%. Meskipun saat penyewaan keutungannya tidak sebesar mobil 4x4.
Perusahaan penyewaan kendaraan lainnya juga banyak yang mulai menjual mobil 4x4 ini, sehingga saat ini ASSA sedang fokus menjual mobil 4x4 sebelum persaingan semakin ketat. Prodjo menyebutkan dari 739 unit mobil bekasnya yang terjual, 81 unit dari segmen 4x4.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News