Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Semakin beragamnya moda transportasi yang beredar, membuat peluang perusahaan yang kreatif mulai mengintip peluang bisnis. Salah satunya PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) alias Assa Rent, yang kini mengintip peluang untuk menjajaki kerja sama dengan salah satu operator transportasi online.
Hindra Tanujaya, Sekretaris Perusahaan PT Adi Sarana Armada Tbk mengatakan, peluang merambah bisnis angkutan berbasis online sedang dalam masa negosiasi. Adapun salah satu pihak yang kini diajak untuk negosiasi tersebut adalah PT Go-Jek Indonesia (Gojek).
"Gojek adalah salah satunya. Saat ini mereka akan mengembangkan Go-car (angkutan transportasi online dengan mobil). Nah, peluang bisnis itu yang kami bidik," kata Hindra kepada KONTAN Senin (16/5). Sayang, Hindra menolak memberikan detail hitung-hitungan bisnis jika terjun di bisnis transportasi online tersebut.
Yang jelas, dalam konsep bisnis angkutan transportasi online, pihak Adi Sarana Armada akan menjadi pemasok kendaraan untuk Go-car. Belum diketahui, siapa pengemudi dari angkutan atau mobil yang disediakan oleh ASSA tersebut. Apakah disediakan oleh manajemen Go-car atau dari emiten berkode saham ASSA tersebut.
Asal tahu saja, bulan Maret 2016, Gojek telah meluncurkan aplikasi transportasi untuk roda empat. Sebelumnya, terdapat penyedia transportasi mobil online lainnya yang sudah duluan meramaikan bisnis ini, yakni Grab Car dari Malaysia dan Uber dari Amerika Serikat.
Untuk merambah segmen baru bisnis ini, manajemen ASSA tak mau hanya mengandalkan armada yang sudah ada saja. Untuk itu, ASSA telah menyusun rencana untuk menambah 4500 unit mobil baru tahun ini, yang didominasi oleh mobil multi purpose vehicle (MPV).
Hindra mengatakan, untuk belanja mobil anyar tersebut, manajemen ASSA akan mempersiapkan belanja modal alias capital expenditure senilai Rp 800 miliar - Rp 1 triliun. "Rrealisasi dari belanja mobil baru kami masih sedikit di kuartal I," kata Hindra.
Asal tahu saja, ASSA dan Gojek punya peluang besar menjalin kerjasama. Maklum, salah satu pemilik saham ASSA adalah Theodore Permadi Rahmat. Pria yang akrab disapa TP Rahmat ini memiliki 5,97% saham di ASSA. Di sisi lain, TP Rahmat memiliki menantu bernama Patrick Waluyo yang memiliki saham di Gojek lewat Northstar.
Ingin tumbuh 16%
Ekspansi ASSA ke bisnis transportasi berbasis online menjadi salah satu cara mendongkrak kinerja di saat lesunya bisnis penyewaan mobil. Tahun ini, bisnis penyewaan mobil konvensional diproyeksikan masih lesu, atau sama dengan tahun lalu. Maka itu, Hindra bilang, pihaknya tak cukup mengandalkan bisnis penyewaan mobil konvensional saja.
Alhasil, solusi yang ditempuh adalah merambah lini bisnis penyewaan mobil berbasis online. Dengan cara ini, ASSA berharap bisa mengejar pertumbuhan pendapatan 16% tahun ini. Usaha mengejar pertumbuhan dilakukan karena tahun lalu pendapatan ASSA melorot 22%.
Sampai dengan kuartal pertama usai, ASSA telah berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan 7,3% menjadi Rp 365 miliar, ketimbang pendapatan periode yang sama tahun 2015 senilai Rp 340 Miliar.
Meski pendapatannya naik, namun laba ASSA pada tiga bulan pertama tahun ini justru menciut 43% menjadi Rp 10,9 miliar. Adapun laba pada periode yang sama tahun 2015 tercatat senilai Rp 19,4 miliar.
Hindra menyatakan, penurunan laba terjadi karena beban perusahaan membengkak karena pembelian mobil baru. Selain itu, belum banyak mobil bekas ASSA yang terjual di pelelangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News