Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bisnis penyewaan mobil tetap mekar. Salah satu perusahaan yang berbisnis menyewakan mobil yakni PT Adi Sarana Armada Tbk berencana membeli 4.000 mobil baru memperkuat bisnis penyewaan kendaraan tahun ini.
Perusahaan transportasi yang sebelumnya fokus di segmen penyewaan korporat ini juga berencana merambah jasa penyewaan kendaraan untuk segmen pribadi atau ritel.
Hindra Tanujaya, Sekretaris Perusahaan Adi Sarana Armada menyebut telah mengalokasikan anggaran Rp 800 miliar untuk membeli armada. "Dari 4.000 unit armada yang dibeli itu, sekitar 2.000 unit merupakan penggantian armada lama," kata Hindra kepada KONTAN, Jumat (9/1).
Dengan menambah dan peremajaan armada baru, manajemen emiten dengan kode saham ASSA ini menargetkan bisa menyewakan 17.200 mobil tahun ini. Selain menambah jumlah kendaraan untuk sewa, ASSA juga ingin menambah kantor cabang di beberapa daerah di Indonesia.
Di atas kertas Adi Sarana Armada punya target menambah delapan kantor cabang baru tahun ini. "Sekarang kami baru memiliki 42 kantor cabang, nanti jumlahnya bertambah menjadi 50 kantor cabang," terang Hindra.
Tahun ini ASSA ingin memacu jumlah pelanggan sewa armada dari segmen korporasi. Tak hanya itu, ASSA memutuskan untuk merambah bisnis penyewaan mobil untuk pribadi alias ritel. "Ini strategi kami meningkatkan utilisasi kendaraan yang kami punyai," ungkap Hindra tanpa memerinci rencana bisnis ini.
Selain dari divisi di penyewaan mobil, ASSA tahun ini juga berencana memperbesar bisnis balai lelang. Setelah rutin menggelar lelang mobil di Jakarta, ASSA kali ini akan menggelar lelang mobil bekas di daerah lain. "Kami sudah mulai masuk ke Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Balikpapan juga sudah tetapi belum rutin," kata Hindra.
Selain menjual mobil bekas milik sendiri, ASSA juga menggandeng perusahaan lain yang ingin menjual mobil bekas operasionalnya. ASSA kini sedang menjajaki kerjasama dengan lembaga pembiayaan, untuk melelang mobil yang telah mereka tarik.
"Mudah-mudahan tahun ini kami mendapat mobil bekas dari perusahaan lembaga pembiayaan. Kami memperkirakan tahun ini mobil tarikan leasing akan banyak karena kredit," jelas Hindra.
Dengan rencana bisnis yang disusun ini, manajemen ASSA membidik kenaikan pendapatan 15% dari 2014 lalu. Sekadar informasi saja, tahun 2014 lalu, ASSA menargetkan pendapatan senilai Rp 1,2 triliun. Dengan asumsi pendapatan tahun lalu sesuai target, maka ASSA tahun ini setidaknya membidik pendapatan sekitar Rp 1,38 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News