Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penyedia jasa rental mobil, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) terus menambah armada hingga akhir tahun. Hal tersebut ditempuh guna mencapai target pendapatan perseroan di tahun ini yang sebesar Rp 1,2 triliun.
Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati mengatakan, tiap tahun perusahaannya selalu menambah armada. Terhitung hingga Agustus 2014, ASSA memiliki 14.000 unit armada, dan jumlah tersebut akan bertambah lagi sampai akhir tahun. "Sampai akhir tahun kita akan menambah armada hingga 15.150 unit," ungkapnya kepada KONTAN, Minggu (24/8).
Untuk menambah armada itu, perseroan mengambil dana dari belanja modal perusahaan yang sebesar Rp 750 miliar hingga Rp 800 miliar. Prodjo bilang, dana belanja modalnya itu akan dibelanjakan semua untuk pembelian armada baru. Adapun tipe-tipe mobil yang dibeli perseroan untuk armada barunya meliputi, Avanza, Xenia, Carry, dan tipe-tipe mobil MPV lainnya.
Prodjo pun yakin, jika target pembelian armada terpenuhi, ASSA akan dapat menggapai target pendapatan di tahun ini yang sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah tersebut pun naik 17,87% dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 1.01 triliun.
Selain itu, ia juga bilang, penopang untuk mencapai targetnya adalah keadaan ekonomi Indonesia yang sudah mulai membaik. Dengan sudah ditetapkanya Presiden Rakyat Indonesia (RI) yang baru. "Waktu Pemilu banyak orang yang masih menunggu untuk berinvestasi, namun sekarang sudah banyak yang mulai untuk inves. Kalau sekarang tinggal menunggu saja siapa kabinetnya," jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan ASSA di semester I-2014, perseroan mencatatkan hasil yang positif. Hal tersebut terbukti, pendapatan perseroan tumbuh 7,41% menjadi Rp 531.35 miliar atau sudah memenuhi 44,25% dari target pendapatan di tahun ini. Sekedar tahu saja, pada semester I-2013 pendapatan perseroan sebesar Rp 494.67 miliar.
Melihat portofolio perusahaan, pendapatan terbesarnya masih disumbang besar oleh sewa kendaraan mobil penumpang sebesar Rp 337.72 miliar atau berkontribusi 63,55% dari total pendapatan. Kemudian, penjualan kendaraan bekas Rp 73.49 miliar, jasa logistik Rp 74.52 miliar, dan sewa juru mudi sebesar Rp 44.6 miliar.
Meski begitu, di paruh pertama ini laba ASSA menurun menjadi Rp 26.86 miliar. Jumlah tersebut turun 60,67% dibandingkan tahun lalu di periode serupa yang sebesar Rp 43.16 miliar. Penurunan tersebur diakui Prodjo dipengaruhi oleh penjualan mobil bekas tipe 4x4. "Kita menjual mobil itu, dimana harga mobil tipe 4x4 sedang menurun," katanya. Sekedar catatan, pada saat itu ASSA menjual satu unit mobil 4x4 dengan harga sebesar Rp 80 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News