Reporter: Mimi Silvia | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penjualan aftermarket PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mulai bertumbuh 15% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu pada Januari lalu. Manajemen perusahaan mengklaim mulai stabilnya kondisi ekonomi tahun ini. Pertumbuhan penjualan berasal dari semua lini bisnis di aftermarket.
Yusak Kristian, Direktur Astra Otoparts mengungkapkan manajemen perusahaannya menargetkan pertumbuhan 10% pada aftermarket ini. Sementara itu pertumbuhan pada perusahaan diharapkan sekitar 7-8%. "Untuk penjualan OEM kan masih lesu, makanya kita targetkan ke aftermarket," kata Yusak, Selasa (23/2).
Untuk meraih pertumbuhan ini, perusahaan ini giat ekspansi terutama pada segmen ban yang diharapkan bisa menyumbangkan penjualan after market sekitar 25-30%. Selama ini sumbangan penjualan ban terhadap penjualan after market masih di bawah 25%.
Agar bisa meraih target pendapatan, perusahaan ini pertama kali memproduksi ban dengan merek Aspira Premio dengan jumlah produksi sebesar 1,5 juta pcs tahun ini. Aspira Premio ini diproduksi oleh perusahaan patungan AUTO dengan Pirelli perusahaan asal Italia dengan nama PT Evolusioneza Tyres.
Nah, sebetulnya kapasitas produksi berkisar 7 juta ton, kapasitas akan penuh pada 2018. Sayangnya manajemen perusahaan masih enggan untuk menyebutkan target kontribusi penjualan ban ini terhadap pendapatan. "Ini kan masih baru, yang jelas ban menjadi segmen utama untuk penjualan after market kami," kata Yusak.
Nantinya, ban ini akan diprioritaskan dijual pada pasar domestik. Sementara ini, untuk penjualan ban ini akan berfokus untuk penjualan after market. Distribusinya melalui dealer AUTO yang saat ini dealer utamanya berjumlah 50 dealer tersebar di seluruh Indonesia.
Produk ban baru ini juga memicu AUTO untuk menambah minimal 3 dealer tahun ini, yang terletak 1 di Bekasi dan 2 di Indonesia Timur. Sayangnya, Yusak enggan menyebutkan nilai investasinya.
Walaupun begitu, menurut Yusak ada dua produsen sepeda motor terbesar di Indonesia yang mengincar Aspira Premio ini untuk OEM untuk ban motor sport. "Karena kami memproduksi ban depan motor dan belakang beda, ini menarik bagi mereka," kata Yusak.
Produk ban AUTO ini ternyata juga menarik minat negara jiran. Saat ini sudah ada permintaan ekspor dari Malaysia untuk after market. Permintaan dari Malaysia ini pada tahap awal berkisar 2000 pcs.
Tahun ini secara keseluruhan perusahaan ini menggelontorkan capex alias belanja modal sebesar Rp 1,5 T yang digunakan untuk pengembangan produk yang menyasar pasar OEM. Sayangnya Yusak masih enggan menyebutkan secara detail pengembangan usaha ini apa saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News