Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) telah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi potensi meningkatnya arus impor komponen otomotif ke Indonesia.
Hal ini sebagai dampak tidak langsung dari kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap negara-negara mitra dagang, termasuk China.
Sebelumnya, Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) khawatir dengan dampak kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap produk komponen otomotif Indonesia.
Giamm juga menyoroti potensi banjirnya produk komponen otomotif murah dari Tiongkok ke pasar Indonesia, terutama setelah kebijakan dagang Amerika terhadap Tiongkok yang dapat memicu peningkatan volume impor dari negara tersebut.
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Catat Laba Rp 2,03 Triliun di 2024
Direktur PT Astra Otoparts, Sophie Handili, menjelaskan bahwa persaingan dengan produk impor bukanlah hal baru, namun tren saat ini menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi.
“Kami memandang persaingan ini sebagai tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat daya saing produk kami," ujar Sophie kepada KONTAN, Jumat (11/4).
Tentunya perseroan, kata dia, siap menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan struktur biaya yang lebih efisien.
Dalam menghadapi dinamika global, termasuk dampak dari tarif tinggi Presiden AS Donald Trump, AUTO mengambil langkah antisipatif melalui pemantauan ketat terhadap perkembangan situasi global dan kebijakan perdagangan.
Sophie menegaskan bahwa kontribusi ekspor AUTO ke pasar AS masih relatif kecil, sehingga dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan belum signifikan. Namun, pihaknya tetap waspada.
“Langkah kami adalah membangun ketahanan jangka panjang melalui diversifikasi pasar ekspor dan peningkatan daya saing global," ungkapnya.
Pihaknya percaya bahwa efisiensi, inovasi, serta kolaborasi internal akan memperkuat posisi Astra Otoparts di pasar regional maupun global.
Pelemahan nilai tukar rupiah juga turut menjadi momentum bagi AUTO untuk memperkuat produk dalam negeri, mengingat barang impor menjadi relatif lebih mahal.
Hal ini, menurut Sophie, dapat memberi efek protektif bagi industri komponen lokal.
Sementara itu, untuk memperluas pasar, AUTO tidak hanya mengandalkan Amerika Serikat, namun juga membidik negara-negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika yang menunjukkan pertumbuhan permintaan yang stabil terhadap komponen otomotif.
"Pasar-pasar tersebut masih menjadi fokus utama ekspor kami saat ini, dan kami terus melakukan penetrasi secara bertahap untuk memperluas jangkauan global,” ujar Sophie.
Dengan strategi yang terarah dan responsif terhadap perubahan global, Astra Otoparts optimis dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan mempertahankan posisinya sebagai pemain utama industri komponen otomotif di Indonesia.
Selanjutnya: Upaya Perbankan Menjaga Keuntungan Saat NIM Konsisten Turun
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News