Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kendati begitu, BIPI masih harus membuat jalur kereta api tambahan atau side track agar memudahkan proses pengangkutan batubara. Pembangunan ini dilakukan lantaran kendaraan tambang batubara yang akan menuju pelabuhan BIPI tidak diperbolehkan melintasi jalan raya lintas provinsi.
Catatan Kontan.co.id, manajemen BIPI membutuhkan dana sekitar Rp 26 miliar untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur tersebut. Di tahap awal, pelabuhan batubara milik BIPI nantinya akan memiliki kapasitas 5 juta ton per tahun.
Walau ada pekerjaan tambahan, Kurniawati yakin pelabuhan khusus batubara BIPI dapat beroperasi secara komersial di pertengahan tahun ini. “Sampai sekarang pengerjaan proyek pelabuhan masih sesuai target awal dan mulai beroperasi di semester kedua,” terang dia, Kamis (30/1) lalu.
Baca Juga: Astrindo Nusantara (BIPI) menyiapkan capex US$ 200 juta pada 2020
BIPI juga berencana memperbesar skala bisnisnya melalui sejumlah proyek. Menurut Kurniawati, perusahaan memiliki beberapa proyek yang direncanakan di bidang pembangkit listrik, pelabuhan khusus batubara, hingga pembangunan infrastruktur dan penambahan alat pertambangan. Sebagian besar proyek ini berada di kawasan Kalimantan.