Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Evaluasi ini juga bersamaan dengan persiapan penyampaian laporan keuangan kuartal kedua. “Kami masih dalam proses evaluasi atau revisi target pertumbuhan tahun 2020,” imbuh dia.
Yang terang, BIPI akan berusaha merampungkan agenda ekspansi terdekatnya pada tahun ini, yakni proyek pelabuhan khusus batubara di Banyu Asin, Sumatera Selatan. Kurniawati berkata, proyek ini sedang dalam tahap penyelesaian hauling road atau jalur khusus tambang.
Baca Juga: Kinerja ciamik, ABM Investama (ABMM) berhasil cetak laba bersih di kuartal I-2020
Sekadar pengingat, BIPI diharuskan membuat jalur kereta api tambahan atau side track mengingat kendaraan tambang batubara dilarang mengakses pelabuhan melalui jalan raya lintas provinsi.
Di kesempatan lalu, Direktur BIPI Michael Wong pernah menyebut, pembangunan jalur khusus tambang yang mengarah ke pelabuhan batubara BIPI memakan dana capital expenditure (capex) sekitar Rp 26 miliar.
Namun demikian, BIPI sedang meninjau ulang capex yang sudah dikeluarkan untuk proyek tersebut. Bukan tidak mungkin BIPI akan mengeluarkan biaya tambahan. “Kami sedang review apakah gangguan pandemi Covid-19 akan menambah kebutuhan investasi pada proyek tersebut," ungkap Kurniawati.
Baca Juga: Saham Adaro (ADRO) Dibayangi Kelesuan Harga Batubara, Begini Rekomendasi Analis
Kelak, di tahap awal, pelabuhan batubara milik BIPI memiliki kapasitas pengangkutan batubara sebanyak 5 juta ton per tahun. Jumlah ini dapat ditingkatkan hingga maksimal 24 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News