Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN - JAKARTA. Asus Indonesia berambisi untuk meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk produk laptop komersial. Perseroan mengincar target sekitar 65% pada tahun 2026.
Baru-baru ini, Asus Indonesia melalui Asus Business merilis dua model laptop Asus Expert Series terbaru, yaitu Asus ExpertBook B1402CBA_ID dan Asus ExpertBook BG1408CVA yang sama-sama telah bersertifikasi TKDN. Khusus untuk Asus ExpertBook BG1408CVA, laptop ini sudah memiliki TKDN 40%.
Head of Public Relation Asus Indonesia, Muhammad Firman menyampaikan, pihaknya memperkenalkan lagi produk dengan TKDN dalam waktu dekat. Lebih rincinya, Asus akan memperkenalkan perangkat All-in One Desktop Asus E3 Series EG3408WVA pada 2025 yang turut menyasar di segmen komersial.
“Persiapan perakitan bakal kami lakukan sekitar kuartal IV-2024 nanti,” kata dia dalam konferensi pers, Jumat (16/8).
Baca Juga: Bidik Segmen Komersial, Asus Indonesia Rilis Laptop dengan TKDN 40%
Asus Indonesia juga siap meningkatkan TKDN pada produk laptop komersialnya. Terlebih lagi, pada 2026 nanti pemerintah menargetkan TKDN pada laptop komersial bisa mencapai 65%.
Untuk itu, Asus Indonesia berusaha menggaet lebih banyak mitra dari dalam negeri untuk memasok berbagai kebutuhan produksi laptop Asus. Berkaca pada dua produk laptop terbaru Asus yang bersertifikat TKDN, perusahaan ini mendapat pasokan berbagai aksesoris dan peralatan pendukung laptop dari mitra lokal.
Misalnya, tas laptop Asus diproduksi oleh mitra di Jepara, Jawa Tengah. Selain itu, charger laptop ini dipasok dari Batam, sedangkan kabel charger dan headset berasal dari Tangerang.
Firman juga menyadari, Indonesia masih dihadapkan oleh tantangan berupa keterbatasan komponen laptop dari dalam negeri. Sebagai contoh, salah satu komponen krusial pada laptop yaitu panel layar masih diimpor dari luar negeri. Asus Indonesia juga masih mengimpor langsung chip prosesor laptop dari Intel Corp.
“Sejauh ini, kami masih mendatangkan komponen-komponen laptop dari luar negeri, tapi proses produksinya dilakukan di Batam,” tandas dia.
Selanjutnya: Semester I-2024, Serapan Capex Indosat (ISAT) Capai Rp 4,52 Triliun
Menarik Dibaca: Jadi Cinta Tanah Air, Ini 5 Nilai Positif Anak Ikut Upacara Kemerdekaan Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News