kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ATI Duga Sebagian Pemudik Tunda Perjalanan Kembali ke Jabodetabek


Senin, 09 Mei 2022 / 21:24 WIB
ATI Duga Sebagian Pemudik Tunda Perjalanan Kembali ke Jabodetabek
ILUSTRASI. Kendaraan pemudik melintas menuju arah Jabodetabek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian pemudik diduga memutuskan untuk menunda perjalanan balik dari kampung halaman menuju  Jabodetabek ke pekan kedua Mei 2022. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI), Kris Ade Sudiyono mengungkapkan, dirinya mendapat informasi dari pihak operator-operator jalan tol bahwa sebagian pemudik Jabodetabek yang bertolak ke kampung halaman melintasi tol diduga belum kembali menuju Jabodetabek. 

Kris tidak merinci berapa persisnya jumlah pemudik yang dimaksud. “Kalau informasi general, saya dapat update dari teman-teman ada sekitar 40% pemudik dari Trans Jawa dan 30% dari Sumatera (yang terdata melintasi Gerbang Merak) yang mengikuti anjuran pemerintah untuk menunda perjalanannya ke minggu ini,” ujar Kris kepada Kontan.co.id (9/5).

Dugaan akan adanya fenomena menunda kepulangan ke Jabodetabek pada sebagian pemudik berdasarkan pada perbandingan total volume kendaraan dari wilayah Jabodetabek yang melintasi tol menuju daerah di luar Jabodetabek pada periode arus mudik dengan total volume kendaraan yang melintasi tol menuju wilayah Jabodetabek pada periode arus balik sampai dengan Minggu (8/5). 

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Luhut Anjurkan Kantor Lakukan WFH 1-2 Pekan ke Depan

Dari perhitungan itu, para pihak operator tol mendapati bahwa volume kendaraan yang melintasi tol menuju Jabodetabek pada periode arus balik tidak sebanyak ketika arus mudik.

Dugaan sementara Kris, hal ini lantaran masyarakat tidak memaksakan balik di puncak arus balik. Hal ini terjadi beriringan dengan imbauan pemerintah atas pelaksanaan work from home (WFH) dan penundaan waktu masuk sekolah yang memungkinkan pemudik untuk menunda kepulangannya ke wilayah Jabodetabek.

“Kita di asosiasi tetap menyiagakan layanan dan petugas untuk melayani sisa para pemudik ini,” tegas Kris.

Sebelumnya, sejumlah pihak memang telah menyampaikan imbauan penerapan WFH. Melansir pemberitaan Kompas.com (9/5), sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat menyarankan agar instansi pemerintah dan swasta menerapkan kebijakan WFH setelah momen Lebaran berakhir. Jenderal bintang empat ini mengatakan, kebijakan WFH dapat diterapkan selama satu minggu setelah arus balik libur Idul Fitri.

“Kami juga mengimbau untuk mengurai arus balik, khususnya bagi instansi-instansi baik itu swasta atau pemerintah yang masih memungkinkan untuk satu minggu ini, bisa melaksanakan aktivitas dengan menggunakan media yang ada, seperti online maupun work from home," ungkap Listyo Sigit kepada awak media belum lama ini sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Jasa Marga: 1,2 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek Meningkat 51,3% dari Lalin Normal

Anjuran serupa juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Ia berujar, pemerintah menganjurkan pelaksanaan kegiatan perkantoran di rumah atau work from home (WFH) dalam satu hingga dua pekan ke depan. 

Hal ini, kata Luhut, bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 setelah masyarakat menjalankan kegiatan mudik Lebaran 2022.

"Kita menganjurkan untuk WFH satu hingga dua minggu ini. Pengaturan 50% atau berapa persen kita serahkan ke kantor (masing-masing)," ujar Luhut usai rapat evaluasi PPKM di Istana Negara Senin (9/5) sebagaimana dikutip dari Kompas.com (9/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×