Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar US$ 36,8 juta untuk tahun 2024. Penggunaan dana capex terbesar diperuntukkan program replanting atau peremajaan kebun sawit.
Head of Corporate Planning, Reporting and Business Development Finance & Accounting ANJT Windianti menyatakan, anggaran capex 2024 mencapai US$ 36,8 juta. Dia memerinci, anggaran terbesar dari dana capex tahun ini, yakni US$ 8,8 juta rencananya akan digunakan untuk program replanting dengan total 1.733 hektar (ha) lahan sawit.
“Dan juga termasuk biaya pengembangan kebun-kebun belum menghasilkan yang dari program replanting tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Windianti, dalam Paparan Publik, Rabu (5/6).
Kemudian, penggunaan capex selanjutnya adalah untuk laterisasi pada PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) sebesar US$ 3,5 juta.
Baca Juga: Absen Bagi Dividen, Begini Penggunaan Laba & Dana Hasil IPO Petrindo (CUAN)
Ada juga dana sebesar US$ 1,7 juta untuk boiler dan turbin di PPM dan PMP, US$ 1,5 juta untuk water management di SIAIS, US$ 0,8 juta untuk perumahan karyawan di PPM dan PMO, serta US$ 0,7 juta untuk kompensasi lahan seluas 324 ha di PT GSB.
Hingga Maret lalu, serapan capex dinilai masih on track. ANJT secara total sudah merealisasikan 16,4% dari dana capex yang sudah ditargetkan tahun ini.
Sepanjang kuartal pertama 2024, ANJT mencatatkan pendapatan sebesar US$ 48,91 juta. Angka ini menurun 4,33% YoY dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 51,12 juta.
Penurunan pendapatan tersebut utamanya disebabkan oleh masih rendahnya harga crude palm oil (CPO) pada periode ini jika dibandingkan posisi di kuartal pertama tahun 2023.
Namun, dari sisi ANJT berhasil mencatatkan peningkatan EBITDA dibandingkan kuartal I-2024. Tercatat, ada peningkatan 28,6% YoY menjadi US$ 8,5 juta dibandingkan US$ 6,6 juta pada kuartal I-2023. Pencapaian ini ditopang oleh penurunan sejumlah cost.
Sementara dari sisi laba rugi, pada kuartal I-2024, ANJT membukukan kerugian sebesar US$ 3,8 juta.
“Kami harapkan di akhir tahun 2024 apabila target produksi yang ditetapkan dapat tercapai, mungkin kami akan meningkatkan kinerja keuangan ANJT,” tambah Investor Relations & Business Development Manager ANJT, Gilang Rakasiwi.
Baca Juga: Perluasan Pasar Ekspor Dongkrak Kinerja Sinar Mas Agro (SMAR)
Manajemen ANJT juga memaparkan kinerja operasional selama kuartal I-2024. ANJT memproduksi 173.226 mt Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunan inti pada kuartal I 2024, menurun 7,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Produksi CPO juga tercatat menurun 5,7% YoY menjadi 56.601 mt, dibandingkan 60.051 mt pada posisi yang sama tahun lalu. Sementara untuk produksi Palm Kernel (PK), menurun 0,5% YoY ke angka 11,454 mt.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News