Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatatkan total pendapatan sebesar US$ 236,5 juta pada tahun 2023. Angka ini turun 12,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan oleh lebih rendahnya harga jual rata-rata (HJR) untuk CPO, PK dan PKO serta penurunan volume penjualan PK.
HJR CPO turun 12,9% menjadi US$ 731 per mt dibandingkan US$ 840 per mt pada tahun lalu. Selain itu, HJR PK juga turun 36,0% menjadi US$ 358 per mt dan HJR PKO turun 33,1% menjadi US$ 734 per mt di tahun 2023
Baca Juga: Pengendali Berencana Jual Austindo Nusantara Jaya (ANTJ), Intip Rekomendasi Sahamnya
Dalam paparannya, laba bersih ANJ juga mengalami penurunan menjadi US$ 1,9 juta pada tahun 2023, atau turun dari US$ 21,2 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh HJR yang lebih rendah, ditambah dengan peningkatan biaya depresiasi dan bunga pada tahun 2023.
Nopri Pitoy, Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk menambahkan meski alami penurunan kinerja, ANJ mencatatkan kinerja produksi yang positif dengan peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 4,8% menjadi 881.051 mt di tahun 2023 dibandingkan tahun lalu sebesar 840.581 mt.
Peningkatan produksi tersebut terutama dikontribusi oleh perkebunan di Pulau Belitung sebesar 254.579 mt, yang didorong oleh produktivitas yang tinggi dari tanaman-tanaman kelapa sawit muda hasil penanaman kembali (replanting).
Lebih lanjut, perkebunan muda di Papua Barat Daya menghasilkan total produksi TBS sebesar 120.445 mt, meningkat 7,2% dibandingkan produksi TBS pada tahun lalu.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Hold Saham ANJT, Simak Ulasannya
Peningkatan produksi ini sejalan dengan tren peningkatan produksi dari tanaman muda yang baru menghasilkan serta perbaikan akses jalan dan infrastruktur.
Dengan peningkatan produksi TBS tersebut mendorong pertumbuhan produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 2,9% menjadi 283.659 mt.
Austindo Nusantara Jaya juga mencatatkan peningkatan produksi Palm Kernel Oil (PKO) sebesar 38,7% menjadi 1.459 mt di tahun 2023, yang berasal dari pabrik pengolahan kami di Papua Barat Daya.
Sementara itu, produksi Palm Kernel (PK) mengalami penurunan menjadi 52.432 mt pada tahun 2023 yang disebabkan oleh sifat genetik dari kelapa sawit yang baru ditanam menghasilkan inti sawit atau PK yang lebih kecil.
Baca Juga: ANJT Dikabarkan Mau Dijual Pengendali dengan Valuasi Hingga Rp 7,84 Triliun
"Seiring pertumbuhan produksi TBS dan CPO yang positif, ANJ berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan CPO sebesar 4,9% menjadi 288.941 mt dibandingkan capaian penjualan tahun lalu sebesar 275.320 mt," ujar Nopri dalam keterangannya, Kamis (29/2).
Selain itu, ANJ juga berhasil menjual sebanyak 1.049 mt PKO, meningkat 13,1% secara tahunan. Namun, volume penjualan PK mengalami penurunan sebesar 4,4%, sejalan dengan penurunan produksi PK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News