kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Australia bakal investasi US$ 2,58 miliar di Indonesia lewat proyek AA PowerLink


Kamis, 23 September 2021 / 16:53 WIB
Australia bakal investasi US$ 2,58 miliar di Indonesia lewat proyek AA PowerLink
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan perkembangan PPKM, Senin (20/9/2021).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

CEO Sun Cable David Griffin pun mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah serta mengharapkan kerja sama jangka panjang bisa dilakukan.

“Sun Cable berharap menjadi rekan jangka panjang di Indonesia, dan memberikan kontribusi yang besar di bidang ekonomi. Kami berterima kasih kepada Menteri Luhut, Kemenko Marves KKP, Hubla, Pushidrosal dan instansi lain di Indonesia atas dukungannya terhadap proyek AAPowerLink,” jelasnya.

Baca Juga: Hari Libur Nasional 2022 ada 16 hari, ini rincian lengkapnya

Griffin menambahkan, pihaknya mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam menarik penanaman modal asing serta keinginan kuat untuk mengurangi emisi karbon di kawasan.

“Sun Cable juga berharap dapat melanjutkan keterlibatannya dalam hal yang positif dengan Pemerintah dan provinsi-provinsi setempat, sementara kami bekerjasama untuk memaksimalkan manfaat ke seluruh Indonesia,” kata Griffin.

Adapun, investasi yang mencapai US$ 2,58 miliar ini meliputi investasi langsung senilai US$ 530 juta hingga US$ 1 miliar selama instalasi proyek ditambah dengan investasi sebesar US$ 1,58 miliar untuk biaya operasional selama jangka waktu proyek.

Dengan potensi materi baterai lithium yang ada di Indonesia, menurutnya, terdapat peluang pengadaan baterai listrik bagi perusahaan manufaktur di Indonesia sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan laporkan aktivis Haris Azhar dan Fatia Kontras ke polisi

Selain itu, Gtiffin juga menegaskan bahwa dalam melakukan investasi kabel listrik bawah laut, Sun Cable telah mematuhi alur sebagaimana diatur dalam Kepmen KP No. 14/2021 Tentang Alur Pipa dan/atau Kabel Bawah Laut.

Chairman Fortescue Future Industries dan Investor Sun Cable Andrew Forrest mengungkapkan, dekarbonisasi merupakan tantangan yang harus dihadapi tiap negara. Untuk itu, ia mengapresiasi langkah dan komitmen pemerintah Indonesia.

Forrest pun mengapresiasi upaya pemerintah menarik investasi dan mendorong kolaborasi yang dilakukan dengan Sun Cable dan Fortescue Future Industries.

"Pengumuman ini merupakan bukti hubungan dekat kedua negara dan sebagai investor yang bangga, saya mengucapkan selamat atas pencapaian Sun Cable dalam bekerja sama dengan Indonesia untuk mengamankan tonggak sejarah ini," pungkas Forrest.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×