Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia saat ini diraih oleh Autograph Tower. Menara perkantoran dan hotel yang dikembangkan Galeon Group dalam kawasan Thamrin Nine ini memiliki ketinggian 385 meter.
Ketinggian tersebut tiga kali lipat dari Monumen Nasional (Monas), sebagai ikon Ibukota Jakarta. Bahkan, Autograph diklaim sebagai gedung tertinggi di seluruh belahan bumi bagian Selatan.
Autograph Tower resmi dianugerahi gelar sebagai gedung tertinggi di Indonesia oleh Musium Rekor Indonesia (MURI.
Sebelumnya, dalam kawasan yang sama pengembang Galeon Group juga berhasil membangun Luminary Tower setinggi 305 meter. Dengan begitu, Luminary Tower menjadi gedung tertinggi kedua di Indonesia, setelah Autograph Tower.
President Director PT Putragaya Wahana (Galeon Group), Alvin Gozali mengungkapkan, baik Autograph maupun Luminary Tower merupakan gedung supertall pertama di Indonesia, yang diklasifikasikan sebagai gedung dengan tinggi lebih dari 300 meter.
"Terbaru, Autograph Tower akan menyambut dek observasi modern dan sky garden milik swasta pertama di Indonesia," kata dia dalam keterangan resminya dikutip Senin (11/9).
Baca Juga: Tingkat Kekosongan Masih Tinggi, Bagaimana Prospek Hunian Perkantoran?
Alvin berharap, Thamrin Nine menjadi landmark baru di Indonesia dan menjadi tujuan wisata lokal dan internasional di Jakarta. Penghargaan MURI ini akan mengukuhkan Autograph Tower di mata masyarakat dan meningkatkan status Indonesia di tingkat dunia.
Head of Marketing Galeon Group, Anggun Melati, menjelaskan, Thamrin Nine hadir guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan sistem transportasi perkotaan dan fasilitas umum di Jakarta.
Saat ini, Thamrin Nine tengah membangun koneksi bawah tanah ke Stasiun MRT Dukuh Atas, yang nantinya akan sangat penting dalam meningkatkan infrastruktur dan konektivitas MRT Jakarta.
“Memahami pentingnya transportasi umum untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan aksesibilitas, Thamrin Nine bangga menjadi bagian dari pengembangan wilayah berorientasi transit pertama di kawasan CBD Jakarta," terangnya.
Nantinya, sambung Anggun, Thamrin Nine akan terhubung ke semua moda transportasi umum, termasuk MRT, LRT, Commuter Line, dan Kereta Bandara. Idenya adalah untuk menjadi sebuah distrik dimana masyarakat setempat dapat bekerja, tinggal dan bermain dengan nyaman, yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Selain itu, Thamrin Nine juga akan memperkenalkan banyak fasilitas baru kepada masyarakat, diantaranya Observatory Deck, Sky Garden, Perhotelan, Mall yang berisikan sarana Olahraga, hiburan dan gaya hidup," imbuh Anggun.
Baca Juga: Thamrin Nine Kolaborasi Dengan Utomo Charge Plus Hadirkan SPKLU
Menurut dia, dalam rangkaian perayaan MURI ini, Thamrin Nine berkolaborasi dengan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) untuk menggelar event 9Fest x JAF (Jakarta Architecture Festival), pada 9 - 30 September 2023. Festival ini dibuka dengan Temu Komunitas, Lokakarya & Kompetisi Fotografi, dan malam perayaan Galeon Gala.
Melanjutkan kemeriahan 9Fest, Jakarta Architecture Festival 2023 akan digelar di Autograph Tower sampai dengan 30 September 2023. Acara yang terbuka untuk umum ini akan berisikan pameran-pameran Arsitektur dan panel-panel talkshow yang akan digelar di lantai 77.
Gelaran 9Fest x JAF ini sekaligus menjadi acara publik pertama yang digelar di Autograph Tower, yang diharapkan mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa kawasan "Thamrin Nine" tidak hanya plaza UOB dan Chubb Square tetapi juga ada Autograph Tower dan Luminary Tower.
“Kami memang belum pernah mengadakan acara yang terbuka untuk umum di gedung-gedung baru Autograph Tower. Tapi, kegiatan ini akan menjadi acara publik pertama kami di Autograph Tower,” jelasnya.
Kurator Thamrin Nine, Cosmas Gozali, menyebut acara 9Fest nantinya akan dijadikan ajang tahunan di Thamrin Nine. Hal ini sejalan dengan misi Thamrin Nine untuk menjadi kompleks TOD yang ramah dan inklusif dan bermanfaat bagi komunitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News