kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Awal 2014, Kemenpera bangun 30.000 rumah murah


Sabtu, 21 Desember 2013 / 13:24 WIB
Awal 2014, Kemenpera bangun 30.000 rumah murah
ILUSTRASI. Carter, film Korea terbaru bergenre action yang dibintangi oleh Joo Woon akan tayang di Netflix pada minggu ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

BOGOR. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan memulai pembangunan sebanyak 30.000 unit rumah subsidi untuk pegawai PNS dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program rumah subsidi ini dilaksanakan mulai pada Februari 2014 mendatang skema KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Kepastian tersebut dikemukakan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan, Agus Sumargiarto, usai prosesi peletakan batu pertama pembangunan Perumahan untuk pegawai Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal di Griya Indah Serpong, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jumat (20/12). Dari total 30.000 unit tersebut, 20.000 unit di antaranya tersebar di berbagai kawasan di Indonesia Tengah dan Timur. Sedangkan 10.000 unit lainnya tersebar di kawasan Indonesa Barat.

"Peresmian pembangunan perumahan subsidi di Indonesia Tengah dan Timur akan dipusatkan di Mamuju, Sulawesi Selatan, sedangkan di Indonesia Barat akan dipusatkan di Banten," imbuh Agus seperti dikutip dari Kompas.com.

Pelaksanaan pembangunan rumah subsidi untuk pegawai tersebut, lanjut Agus, dilaksanakan bekerjasama dengan Perum Perumnas. Untuk diketahui, Kemenpera mengalokasikan dana rumah subsidi dengan mekanisme KPR FLPP untuk pegawai dan MBR sebesar Rp 7 triliun pada 2014.

Selain dengan Perum Perumnas, Kemenpera juga menjalin kerjasama dengan Kementerian lainnya. Satu di antaranya adalah dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Mereka berkolaborasi membangun kompleks perumahan untuk pegawai di Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz, mengatakan pembangunan rumah ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan PT Khatulistiwa Indah Jaya Permai selaku pengembang perumahan Griya Indah Serpong dalam rangka memfasilitasi penyediaan rumah bagi pegawai kedua kementerian tersebut.

"Rumah untuk pegawai, khususnya dan MBR belum banyak terbangun, padahal kebutuhannya tinggi. Proses pembangunan perumahan bagi pegawai ini dilaksanakan secara bertahap. Mudahan-mudahan lebih cepat terbangun, supaya pegawai dapat memiliki rumah ini segera," ujar Djan.

Pembangunan perumahan dua kementerian tersebut difasilitasi oleh pemerintah dan dapat dimiliki para pegawai dengan memanfaatkan KPR FLPP dengan  suku bunga 7,25 persen dan angsuran Rp 700.000 per bulan serta tenor 20 tahun.

Program pembangunan rumah untuk pegawai ini, tambah Djan, bertujuan  meningkatkan kesejahteraan pegawai PNS/Non PNS dengan memperkecil pengeluaran untuk biaya transportasi.

Adapun Griya Indah Serpong, menurut Agus, merupakan perumahan seluas 50 hektar yang  mengusung konsep hunian berimbang dengan konstruksi 2 lantai (rumah tumbuh).

"Di dalamnya akan dibangun total 620 unit. Terbagi atas rumah tipe 36/60 m2 sebanyak 50 unit, tipe 36/72 me sejumlah 70 unit, dan 500 unit lainnya masih dalam proses karena terbentur ketersediaan lahan. Selain rumah pegawai, sebelumnya sudah dibangun hunian eksisting dengan tipe lebih besar," ujar Agus. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×